Kamis, 10 Desember 2009

Perdagangan internasional

MAKALAH
















DISUSUN OLEH :

ANDRI GUNAWAN (10208123)
AGUNG YUSARDIKA (10208060)
DANDY KURNIA (10208296)
INDAH JAUHARI (10208634)
WIDYA HANDAYANI (11208286)



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2009




KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul “ PERDAGANGAN INTErNASIONAL ”.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang dunia ekonomi, khususnya mengenai perdagangan internasional dijaman globalisasi yang menganut system pasar terbuka.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempuna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.





Jakarta, Desember 2009



Penulis








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
ABSTRAKSI 4

BAB I PENDAHULUAN 5
PERDAGANGAN INTERNASIONAL 5
MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL 6
FAKTOR PENDORONG 7

BAB II PEMBAHASAN 8
ARTI PERDAGANGAN 9
PENGARUH-PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL 10
PENGARUH TERHADAP KONSUMSI 10
PENGARUH TERHADAP PRODUKSI 13
PENGARUH TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN 18
ASPEK NON EKONOMIS 19

PANDANGAN LAIN MENGENAI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 20
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN 21
SARAN 23
DAFTAR PUSTAKA 24







ABSTRAKSI

Konsep perdagangan dunia secara umum dibangun berdasarkan pemikiran keunggulan komperatif dan daya saing yang berbeda antar nedara. Jika Negara – Negara berproduksi dan berdagang mengacu pada keunggulan komperatif dan persaingan, maka diyakini akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang langka sehingga tercapai tingkat kesejahteraan dunia yang lebih baik.

Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang perdagangan intenasional. Makalah ini juga akan memperlihatkan bahwa perdagangan internasional akan memberikan dampak yang jauh lebih menjanjikan. Sikap kooperatif dalam hubungan antar Negara akan memberikan lebih banyak manfaat terutama dalam menciptakan efisiensi dunia, distribusi pendapatan, kesejahteraan yang lebih tinggi, dan perdamaian dunia.


















BAB I
P E N D A H U L U A N

Perdagangan Internasional
Kebutuhan manusia sangatlah tidak terbatas. Untuk memenuhi kebutuhannya ini manusia membuat atau mancari barang – barang pemuas kebutuhan. Namun terkadang manusia tidak dapat membuat barang – barang tersebut secara sendiri. Oleh sebab itu, manusia melakukan tukar menukar barang. Dijaman modern seperti sekarang ini sudah jarang manusia yang melakukan proses tukar menukar. System tukar menukar telah diganti dengan system perdagangan guna memenuhi kebutuhan manusia. Perdagangan terbagi menjadi dua, yaitu perdagangan dalam negri dan perdagangan luar negri. Makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai perdagangan luar negri (Internasional).
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Pendudukan yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Menurut Amir, M.S. seorang pengamat ekonomi, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan Internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan internasional, misalnya dengan adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum perdagangan.
Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
• Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
• Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
• Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
• Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
• Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
• Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
• Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.


















BAB II
P E M B A H A S A N
Di bukanya suatu perekonomian terhadap hubungan luar negeri mempunyai konsekuensi yang luar terhadap perekonomian dalam negeri. konsekuensi ini mencakup aspek ekonomis maupun nonekonomis, dan bisa bersifat positif maupun negative bagi negara yang bersangkutan. Semua ini perlu kita kaji sebelum kita bisa mengatakan apakah perdagangan luar negeri bermanfaat atau tidak bagi suatu Negara.
Ada dua konsekuensi penting dari perdagangan yaitu :
a) Adanya manfaat dari perdagangan ( gains of trade ) seperti yang di cerminkan oleh pergeseran keluar dari garis CPF,
b) Adaya kecendrungan kearah spesialisasi dalm produksi Barang – barang yang memiliki keunggulan komparatif.
Kedua akibat ini termasuk akibat “ akibat ekonomis “ dari perdangan luar negeri. Pengaruh – pengaruh ekonomis bisa di golongkan dalam tiga kelompok :
a) Pengaruh - pengaruh pada konsumsi masyarakat ( consumption effects )
b) Pengaruh - pengaruh terhadap produksi ( production effects )
c) Pengaruh - pengaruh pada distribusi pendapatan masyarakat (distribution effects)




A. ARTI PERDAGANGAN
Perdagangan atau pertukaran mempunyai arti khusus dalam ilmu ekonomi. Perdagangan diartikan sebagai proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Pertukaran yang terjadi karena paksaan, ancaman perang dan sebagainya tidak termasuk dalam arti perdagangan yang dimaksud disini.
Perdagangan dalam arti khusus tersebut mempunyai implikasi yang sangat fundamental, yaitu bahwa perdagangan hanya akan terjdi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan / manfaat dan tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan. Ini selanjutnya berarti bahwa perdagangan, bila terjadi, adalah sesuatu yang selalu baik.Bahkan kalau kita mengikuti kaum klasik dan neoklasik kita bisa menarik imfplikasi lebih lanjut, yaitu bahwa perdagangan bebas aytau pertukaran bebas atau free trade akan memberikan manfaat tambahan yang maksimal.
Jadi motif atau dorongan bagi orang untuk melakukan tukar menukar adalah adanya kemungkinan diperolehnya manfaat tambahan tersebut. Manfaat ini disebut manfaat dari perdagangan atau gains from trade. Singkatnya motif dari pertukaran adalah adanya kemungkinan memperoleh “gains from trade”.







B. PENGARUH-PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pengaruh – pengaruh ekonomis bisa di golongkan dalam tiga kelompok :
 Pengaruh - pengaruh pada konsumsi masyarakat ( consumption effects )
 Pengaruh - pengaruh terhadap produksi ( production effects )
 Pengaruh - pengaruh pada distribusi pendapatan masyarakat (distribution effects)
1. PENGARUH TERHADAP KONSUMSI
Pengaruh penting terhadap konsumsi masyarakat adalah bergesernya garis consumption possibility frontier ( CPF ) ke atas . ini berarti bahwa karena perdagangan, masyarakat bisa berkonsumsi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum ada perdangan. Ini sama saja mengatakan bahwa pendapatan riil masyarakat ( Yaitu, pendapatan yang di ukur dari berapa jumlah barang yang bisa di beli oleh jumlah uang tersebut ), meningkat dengan adanya perdagangan.
Kita akan perkenalkan konsep yang sering di sebut dengan nama transformasi. Transformasi adalah proses pengubahan sumber – sumber ekonomi atau barang – barang dalam negeri menjadi barang – barang lain yang bisa memenuhi kebutuhan ( konsumsi ) masyarakat. Konsep transformasi mencakup :
a) Transformasi melalui produksi, yaitu memasukkan sumber – sumber ekonomi ( input ) ke dalam pabrik – pabrik dan proses produksi lain untuk menghasilkan barang – barang akhir ( output ). Inilah “ proses produksi “ dalam arti yang biasanya di gunakan.
b) Transformasi melalui perdagangan, yaitu menukarkan suatu barang dengan barang lain yang ( lebih ) kita butuhkan. Dari segi arti ekonomisnya menukarkan satu barang dengan barang lain melalui perdagangan adalah juga suatu “ prOses pengubahan “, tidak ada bedanya dengan proses pengubahan melalui pabrik – pabrik ( proses produksi ). Keduanya mencapai hasil yang sama, yaitu mengubah satu barang menjadi barang lain ( yang di anggap lebih bernilai atau di butuhkan ).
Dalam ekonomi tertutup hanya ada satu proses transformasi bagi masyarakat menjadi dua macam, yaitu “ proses produksi “ dan “ proses perdagangan/ pertukaran “. Inilah sumber dari kenaikan pendapatan riil ( CPF ) masyarakat dari perdagangan luar negeri : yaitu adanya kemungkinan yang lebih luas ( dan lebih mengunutngkan ) untuk mentrasformasikan sumber – sumber ekonomi dalam negeri menjadi barng – barang yang di butuhkna masyarakat. Jadi menutup kemungkinan transformasi melalui perdagangan adalah sama saja dengan menutup kemungkinan di perolehnya kenaikan pendapatan riil. Berapa besar kenaikan pendapatan riil dari adanya perdagangan, tergantung pada sampai berapa jauh dasar penukarannya “ membaik “ setelah ada perdagangan.
Ada satu lagi pengaruh yang penting dari perdagangan terhadap pola konsumsi masyrakat. Pengaruh ini di kenal dengan nama demonstration effects. Demonstration effects atau “ pengaruh percontohan “ adalah pengaruh yang bersifat langsung dari perdagangan terhadap pola dan kecendrungan berkonsumsi masyarakat. Pengaruh ini bisa bersifat positif dan bersifat negative. Demonstration effects yang bersifat positif adal perubahan pola dan kecendrungan berkonsumsi yang mendorong kemauan untuk berproduksi lebih besar. Jadi misalnya J.S. Miil berkat bahwa “terutama dinegara-negara yang masih pada tahap perkembangan ekonomi yang rendah…. Ada kemumngkinan ada dalam keadaan tertidur dan puas diri, dengan perasaan bahwa selera dan keinginan mereka sudah semuanya terpenuhi… Dibukanya perdagangan luar negeri kadang-kadang bisa memounyai pengaruh yang serupa dengan “Revolusi Industri” dengan diperkenalkan barang-barang naru kepada penduduk atau karena terbukanya kemungkinan bagi mereka untuk memproleh barang-barang yang sebelumnya tak terbyangkan bisa terjangkau oleh mereka.
Demontrasi effect yang bersifat negative adalah apabila dibukanya hubungan denga luar negeri menimbulkan pola dan kebiasaan kunsomsi asing yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan perekonomian tersebut.
Menentukan apakah pengaruh positif lebih besar dari pengaruh negarif atau sebaliknya, adalah persoalan yang sulit. Kita harus melihat kasus demi kasus. Banyak bentuk pengaruh yang tidak bisa diukur dengan tepat, sehingga unsur subjektifitas (atau kecenderungan ideologis) sering tidak bisa dihindari. Beberapa Negara (seperi RRC dan Negara-negara sosialis lain) berpendapat bahwa pengaruh negatifnya lebih besar. Negara-negara barat yang telah maju dan sejumlah Negara-negara sedang berkembang berangggapan sbaliknya, yaitu menganggap bahwa pengaruh negatifnya tidak melebihi pengaruh positifnya. RRC dan beberapa Negara sosialis lainnya dengan perekonomian yang relative tertutup, bisa mencapai laju pertumbuhan yang sangat tinggi. Sebaliknya Jepang, Singapura, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, yang mempunyai perekonomian terbuka juga bisa mencapai laju pertumbuhan yang sangat mengesankan.
Nampaknya ada factor lain yang lebih menentukan apakah suatu masyarakat adalah masyarakat yang hemat dan ber pola konsumsi Yang wajar atau masyarakat yang boros dan berpola konsumsi mewah. Factor ini adalah pola distribusi kekeyaan dan pendapatan yang ada didalam masyarakat. Pola distribusi yang timpang menimbulkan pola konsumsi yang timpang dan boros, dan ini berlaku baik bagi ekonomi tertutup maupun ekonomi terbuka. Adanya perdagangan luar negeri mungkin membuat ketimpangan pola konsumsi tersebut lebih menyolok, karena mereka melakukan konsumsi yang berlebihan cenderung untuk memilih barang-barang “luar negeri” dan gaya hidup “luar negeri”. Namun dalam hal ini masalah pokoknya sebenarnya bukan karena masyarakat tersebut menbuka hubungan dengan luar negeri, tetapi karena sejak awal distribusi kekayaan dan pendaoata didalm negeri memang timpang. Jelas menutup diri dari percaturan ekonomi dunia bukanlah obatnya.

Singkatnya “Demontration Effects” memang ada tetapi apakah efek negarifnya atau efek positifnya lebih menonjol sulit untuk ditentukan secara umum. Ini tergantung situasinya kasus demi kasus. Namun kita juga harus berhati-hati dalam menentuka apakah pola Konsumsi yang “keliru’” memang karena demonstration Effects atau sebab-sebab lain.

2. PENGARUH TERHADAP PRODUKSI
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi didalam negeri. Secara umum kita bisa menyebutkan empat macam pengaruh yang bekerja melalui adanya :
a) Spesialisasi produksi
b) Kenaikan “investasi surplus”
c) “vont for surplus”
d) Kenaikan produktivitas.

A. Spesialisasi
Kita telah melihat bahwa perdagangan internasional mendorong masing – masing Negara kearah spesialisasi dalam produksi barang di mana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatifnya. Dalam kasus constant – cost, akan terjadi spesialisasi produksi yang penuh, sedangkan dalam kasus increasing-cost terjadi spesialisasi yang tidak penuh. Yang perlu diingat di sini adalah bahwa spesialisasi itu sendiri tidak membawa manfaat kepada masyarakat kecuali apabila disertai kemungkinan menukarkan hasil produksinya dengan barang-barang lain yang dibutuhkan. Spesialisasi plus perdagangan bisa meningkatkan oendapatan riil masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru menurunkan pendapatan riil dan kesejahteraan masyarakat.
Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan perdagangan tidak selalu bermanfaat bagi suatu Negara. Ketiga keadaan ini berkaitan dengan kemungkinan spesialisasi produksi yang terlalu jauh, arinya adanya sektor produksi yang terlalu terpusatkan pada satu atau dua barang saja. Ketiga keadaan ini adalah :
- Ketidakstabilan pasar luar negeri.
Bayangkan suatu Negara yang karena dorongan spesialisasi dari perdagangan, hanya memproduksi karet dan kayu. Apabila harga karet dan harga kayu dunia jatuh, maka perekonomian dalam negeri otomatis akan ikut jatuh. Lain halnya apabila Negara tersebut tidak hanya berspesialisasi pada kedua barang tersebut, tetapi juga memproduksikan barang-barang lain baik untuk eksport maupun untuk dalam negeri. Turunnya harga dari satu atau dua barang mungkin bisa diimbangi oleh naiknya harga barang-barang lain.
- Keamanan Nasional
Bayangkan suatu Negara hanya memproduksi satu barang, misalnya karet, dan harus mengimport seluruh kebutuhan bahan makanannya. Meskipun karet adalah cabang produksi dimana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yang paling tinggi, sehingga bisa meningkatkan CPF-nya setinggi mungkin, tentunya keadaan seperti di atas tidak sehat. Seandainya terjadi perang atau apapun yang menghambat perdagangan luar negeri, dari manakah diperoleh bahan makanan bagi penduduk Negara tersebut? Jelas bahwa pola produksi seperti yang didektikan oleh keunggulan komparatif tidak harus selalu diikuti apabila ternyata kelangsungan hidup Negara itu sendiri sama sekali tidak terjamin.



- Dualisme
Keadaan di Negara-negara sedang berkembang setelah kemerdekaan mereka, memang sudah menunjukkan perubahan. Tetapi sering belum merupakan perubahan yang fundamental. Sektor eksport yang “modern” masih nampak belum bisa menunjang sektor dalam negeri yang “traditional”

B. Investible Surplus Meningkat.
Perdagangan meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Dengan pendapatan riil yang lebih tinggi berarti Negara tersebut mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi (inilah yang disebut “Investible Suplus”). Investasi yang lebih tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Jadi perdagangan bisa mendorang laju pertumbuhan ekonomi.
Inilah inti dari pengaruh perdagangan International terhadap produksi lewat Investible Surplus. Ada tiga hal mengenai pengarug ini yang perlu dicatat :
a) Kita harus menanyakan berapa dari manfaat perdagangan (kenaikan pendapatan riil) yang diterima oleh warga Negara-negara tersebut. Dengan lain perkataan, yang lebih penting adalah berapa kenaikan GNP, bukan kenaikan GDP, yang ditimbulkan oleh adanya perdagangan.
b) Kita harus menanyakan pula beraoa dari kenaikan pendaptan riil karena perdagangan tersebut akan diterjemahkan menjadi kenaikan investasi dalam negeri, dan berapa ternyata dibelanjakan untuk konsumsi yang lebih tinggi atau ditransfer keluar negeri oleh perusahaan asing sebagai imbalan bagi modal yang ditanamkannya?
c) Kita harus pula membedakan antara “pertumbuhan ekonomi” dan “pembangunan ekonomi”. Disebutkan di atas bagaimana dualisme dalam struktur perekonomian bisa timbul dari adanya perdagangan internasional.
Inti dari uraian di atas adalah bahwa kenaikan investible surplus karena perdagangan adalah sesuatu yang nyata. Tetapi kita harus mempertanyakan lebih lanjut siapa yang mempeoleh manfaat, berapa besar manfaat tersebut yang di realisir sebagai investasi dalam negeri, dan adakah pengaruh dari manfaat tersebut terhadap permbangunan ekonomi dalam ari yang sesungguhnya.
C. Vent For Surplus
Konsep ini aslinya berasal dari Adam Smith. Menurut Smith, perdagangan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas bagi hasil-hasil dalam negeri. Produksi dalam negeri yang semula terbatas karena terbatasnya pasar didalam negeri, sekarang bisa diperbesar lagi.Sumber-sumber ekonoomi yang semula menganggur (surplus) sekarag memperoleh saluran (vent) untuk bisa dimanfaatkan, karena adanya daerah pasar yang baru. Inti dari konsep “ vent for surplus” adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah pasar yang baru.
Inti dari proses “ven for surplus” ini tetap sama baik dulu maupun sekarang, yaitu sumber-sumber ekonomi yang tidak bisa dimanfaatkan kecuali apabila ada saluran ke pasar dunia dan apabila modal asing diperkenankan masuk. Kunci daripada apakah proses “vent for surplus” ini akan menghasilkan pembangunan ekonomi dalam arti sesungguhnya ataukah hanya “pertumbuhan ekonomi” seperti yang telah terjadi di zaman lampau, terletak ditangan pemerintah nasional. Mereka harus bisa meraih sebagian besar dari “manfaat perdagangan” yang dihasilkan dan menggunakannya bagi kepentingan pembangunan nasional dalam arti yang sebenarnya.

D. Produktivitas.
Pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negeri terhadap sektor produksi adalah berupa peningkatan produktivitas dan efesiensi pada umumnya. Kita bisa membedakan tiga sumber utama dari peningkatan produktivitas dan efesiensi yang timbul oleh adanya pedagangan luar negeri.
- Economic of Scale.
Dengan makin luasnya pasaran, produksi bisa diperbesar dan dilakukan dengan cara yang lebih mudah dan efesien. (Economic of Scale menurunkan long run average cost dari sesuatu sektor industri).
- Teknologi Baru.
Perdagangan international dan hubungan luar negeri pada umumnya dikatakan sebagai media yang penting bagi penyebaran teknologi dari Negara-negara maju ke Negara-negara belum maju. Bentuk yang lansung dari penyebaran teknologi ini adalah apabila dengan dibukanya hubungan dengan luar negeri, suatu Negara bisa mengimpor barang (misalnya, mesin) yang bisa meningkatkan produktivitas di dalam negeri.
- Rangsangan Persaingan.
Peningkatan efesiensi tidak hanya bisa terjadi lewat teknologi baru, tetapi juga bisa “lewat pasar”. Dikatakan bahwa dibukanya perdagangan international tidak jarang membuat sektor-sektor tertentu didalam perekonomian yang semula “tertidur” dan tidak efesien menjadi sektor-sektor yang lebih dinamis, berkar adanya pengaruh persaingan dari luar.
Jadi perdagangan luar negeri bisa meningkatkan efesiensi suatu sektor melalui peningkatan persaingan. Ada beberapa hal yang penting untuk dicatat mengenai kemungkinan peningkatan produktivitas ( efesiensi ) melalui hubungan Internasional ini. Di antara ketiga sumber peningkatan produktifitas, yaitu : economies of scale, tekhnologi baru dan rangsangan persaingan.
3. PENGARUH TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN
Ada dua sudut pandang yang mempunyai kesimpulan yang bertolak belakang satu sama lain. Sudut pandang yang pertama adalah dari kaum Neoklasik dan sudut pandang yang kedua adalah dari golongan yang tidak percaya akan kebenaran teori Neoklasik (termasuk di sini golongan ekonom yang tidak tergolong radikal, tetapi anti Neoklasik, seperti Gunnar Myrdal).
Menurut kaum Neoklasik hubungan luar negeri mempunyai pengaruh lebih meratakan ditribusi pendapatan didalam negeri dan antar Negara. Menurut mereka, hubungan luar negeri mempengaruhi distribusi pendapatan lewat dua saluran utama, yaitu saluran perdagangan dan saluran aliran modal.
Satu kesimpulan penting bahwa suatu Negara cenderung berspesialisasi dalam barang-barang yang menggunakan factor produksi yang tersedia relative lebih banyak didalam negeri. Jadi,Negara yang memiliki relative banyak tenaga kerja daripada barang capital,cenderung berspesialisasi dalam produksi barang-barang yang padat karya. Sedangkan Negara yang relative lebih kaya barang capital daripada tenaga kerja cenderung untuk berspesialisasi dakam barang-barang yang padat dan capital.
Konsekuensi selanjutnya dalam kesimpulan ini,sebelum perdagangan terjadi di Negara yang langka barng capital “harga”barang capital yang sangat tinggi. Ini berarti bahwa pendapatan dari pemilik tenaga kerja ( buruh ) adalah rendah. Sebaliknya, di Negara, penghasilan perunit capital relatif lebih rendah dari pada pengahasilan perunit tenaga kerja.
Kemungkinan modal mengalir dari satu negara ke Negara lain dapat terjadi sisebabkan oleh adanaya kemungkinan memperkuat lagi proses kearah kemerataan distribusi pendapat. Kecendrungan yang timbul adalah bahwa modal akan mengalir dari Negara yang memiliki barang capital yang relative banyak ke Negara yang langka barang capital, dan aliran ini cenderung menyamakan penghasilan pemilik capital. Maka kecendrungan kearah penyamaan tingkat upah dan tingkat bunga secara sempurna. Ironisnya, mereka yang mendukung kebebasan perdagangan dan kebebasan aliran modal seringkali tidak mendukung kebebasan aliran tenaga kerja.

4. ASPEK NON EKONOMIS
Apa yang kita bahas di atas adalah pengaruh – pengaruh ekonomis dari hubungan internasional terhadap perekonomian dalam negeri. Aspek ekonomi hanyalah salah satu aspek dari hubungan internasional meskipun mungkin merupakan aspek yang sangat penting. Kalu tidak yang peling penting. Oleh sebab itu bentuk dan pola hubungan luar negeri yang baik bagi suatu negar tidak bisa di tentukan oleh para ekonom saja. Kebijaksanaan luar negri yang baikl adalah apabila terdapat sinkronisasi dan keseimbanagn antar aspek ekonominya dan aspek – aspek lain, seperti aspek cultural, apek politik dan aspek militer. Penagruh dari pembukaan hubungan luar negeri terhadap kebudayaan, kehidupan politik dan strategi militer bagi suatu negar adalaj snagt luas dan kompleks. Namun semuanya mempunyai kaitan erat denag aspek ekonomis yang telah kita uraikan di atas. Oleh sebab itu bukanlah seuatu pelanggaran etika profesi pabila ekonom juga ikt bebicara menegnai aspek ekonomis dari kebijaksanaan kebudayaan luar negeri, politik luar negeri dan strategi milter luar negeri. Tentu saja, sebaliknya ekonomi juga harus bersedia mendenarkan pendapat para ahli di bidang – bidang lain tersebut, dalam merumuskan kebijaksanaan ekonomi luar negeri yang tepat.





PANDANGAN LAIN MENGENAI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pandangan mengenai perdagangan internasional dari para ekonom yang tergolong mayoritas. Sering di sebut pandanagn dari “ main – stream economics “. Sebetulnya pandangan ini bersumber pada teori atau sudut pandanagn kaum klasik dan neo klasik, yang tidak lain adalah ilmu ekonomi “ liberal “. Di sinilah peranan dari ideology dalam ilmu ekonomi, yait sebagai suatu “ sudut pandanagan “ dan “ kacamata “. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan mengapa para ekonom sering secara mencolok berbeda pendapat atau berbeda kesimpulan mengenai suatu hal yang sama.
Jadi, tidaklah benar bahwa ilmu ekonomi adalah 100% ilmu obyektif dan berisi satu – satunya “ kebenaran “. Ini berlaku bukan hanya bagi ilmu ekonomi, tetapi juga bagi ilmu – ilmu lain, termasuk ilmu ilmu yag tergolong “ eksakta “, meskipun keadaan ini lebih menonjol bagi ilmu – ilmu sosial.
Bagaimanakah pendapat sudut pandangan yang lain ini ? ada berbagai nam bagi sudu pandanagn ini. Ada yang menyebut “ ilmu ekonomi radikal “ ( radical economics ), ada yang menyebut “ ilmu ekonomi institusional “ (institutional economics) ada yang menyebut “ilmu ekonomi sejarah” (historical economics) ada yang menyebut ilmu ekonomi politik” (political economics). Memang ada berbagai variasi dari sudut pandangan ini: ada yang ekstrim dan ada yang kurang ekstrim. Tetapi secara umum sudt pandangan ini menekankan aspek-aspek yang “terlupakan” dalam analisa “main stream economics”, yaitu mengenai aspek kelembagaan, perbedaan dalam kekuatan ekonomi dari para pelaku ekonomi, aspek yang bersifat ekonomis-politis dan melihat kesemuanya sebagai proses sejarah.




BAB III
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan :
1. Pengaruh hubungan ekonomi luar negeri terhadap perekonomian dalam negeri bisa di kelompokkan sebagai (a) penagruh terhadap konsumsi , (b) penagruh terhadap produksi , dan (c) penagruh terhadap distribusi pendapatan.
2. Pengaruh utam terhadap konsumsi ada dua, yaitu ; (a) kenaikan CPF (atau pendapataan riil ) , (b) efek percontohan ( demonstration effects ) . Demontrasion Effects bisa bersifat positif (merangsang minat berproduksi) atau bersifat negatif (merangsang konsumsi berlebihan). Apakah pengaruh positif atau negative yang lebih menonjol, harus dilihat kasus demi kasus.
3. Pengaruh terhadap produksi bisa digolongkan menjadi pengaruh melalui : (a) Spesialisasi. (b) Vent for Surplus (c) peningkatan produktivitas. Spesialisasi mempunyai aspek positif dan negatifnya. Aspek negativenya bisa diatasi dengan diversifikasi produksi.
4. Perdagangan luar negeri menciptakan pasaran yang lebih luas (vent) bagi hasil produksi dalam negeri, sehingga sumber-sumber ekonomi yang belum semua dimanfaatkan (surplus) bisa dimanfaatkan. Modal dan teknologi asing biasanya diperlukan untuk pemanfaatan sumber-sumber ekonomi ini. Di masa lampau modal dan teknologi asing masuk ke sektor perkebunan, sekarang ke sektor sumber-sumber alam (energi).


5. Hubungan luar negeri meningkatkan produktivitas melalui (a) Economiies of scale yang dimungkinkan oleh makin luasnya pasar, (b) Teknologi baru yany dialihkan dari luar negeri (c) Rangsangan persaingan.”pengalihan teknologi” mendapat prhatian yang khusus dalam perundingan international maupun dalam pengkajian ilmiah. Economiies of scale dan rangsangan persaingan belum mendapat perhatian yang sepadan.
6. Ada dua sudut panadang mengenai pengaruh hubungan ekonomi international terhadap distribusi pendapatan, yaitu pendapat kaum neoklasik dan pendapat golongan antineoklasik. Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik perdagangan international maupun aliran modal international cenderung untuk meratakan distribusi pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara. Masing-masing sudut pandangan mempunyai unsur kebenarannya, sehingga masalahnya harus dilihat kasus demi kasus.
7. Aspek nonekonomis dari hubungan international sangat penting dan saling berkaitan satu sama lain dan dengan aspek ekonomis. Kebijaksanaan luar negeri yang terpadu memerlukan pemikiran dari ahli-ahli berbagai cabang ilmu.
8. Pandangan Neoklasik atau “mainstream ecenomics” mengenai perdagangan international bukab satu-satunya kebenaran. Pandangan lain yang berasal dari golongan (radical economies) atau (political economy) menyoroti as[ek kelembagaan, pola kekuasaan ekonomi dan sejarah. Menurut pandangan yang disebut terakhir ini, perdangangan sering justru merugikan salah satu pihak, biasanya pihak yang kedudukan politik dan ekonominya lemah. Adanya unsure monopoli menimbulkan eksploitasi, bukannya pertukaran yang saling menguntungkan. Kolonialisme politik dan ekonomi adalah contoh-contoh sejarah yang mendukunmg pandangan ini.

B. SARAN
Di era globalisasi seperti sekarang ini, perdagangan internasional memang sangat diperlukan untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Tetapi sangat diperlukan pengawasan yang ketat agar barang – barang yang masuk bukan merupakan barang yang terlarang.
Perdagangan internasional juga membuka peluang usaha bagi usaha kecil menengah. Barang – barang kreatif hasil karya anak bangsa dapat diekspor ke luar negeri, sebab selama ini sudah terbukti hasil kesenian budaya kita banyak diminati pasar internasional.
Pemerintah diharapkan berperang aktif dalam memajukan perdagangan internasional dan juga dalam menyaring barang dan budaya yang ikut terbawa sebagai dampak dari globalisasi di perdagangan internasional.
Semoga dengan adanya perdagangan internasional ini bangsa kita menjadi lebih maju karena menyerap banyak informasi dan tekhnologi dari luar negri. Tetapi Negara kita juga jangan sampai terbawa arus globalisasi dan kehilangan jati diri. Kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap berpegang teguh pada pancasila.







DAFTAR PUSTAKA
Boediono, EKONOMI INTERNATIONAL. BPFE, YOGYAKARTA, 2000.
Hadist,Syarif, EKONOMI INTERNASIONAL. GRAFINDO PERSADA, JAKARTA, 1996
Marsuki, ANALISIS PEREKONOMIAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL. MITRA WACANA MEDIA, JAKARTA,2005
Http://google.com/perdagangan_internasional.com
Http://wikipedia.com/definisiperdaganganinternasional.com
Http://pdfdatabase.com/perdagangan_internasional.com

Selasa, 24 November 2009

SELEKSI DAN REKRUTMENT

Seleksi adalah proses mencocokkan orang dengan jabatan (job-person matching).

Metoda seleksi yang berbasis kompetensi didasarkan pada prinsip bahwa semakin banyak kecocokan antara persyaratan jabatan dan kompetensi dari calon pemegang jabatan, maka diprediksi akan semakin tinggi kinerja pada suatu jabatan dan akan tercapai kepuasan kerja.

Proses job-person matching dimulai dengan mengenali secara tepat semua persyaratan jabatan (job requirements) yang terdapat dalam sebuah jabatan, mulai dari profil kompetensi yang dipersyaratkan, kematangan pribadi, serta berbagai persyaratan lainnya yang diperlukan, agar seseorang mampu mengoptimalkan poetensinya dengan baik.

Selanjutnya, apabila ini sudah dikenali, maka kegiatan berikutnya adalah melakukan evaluasi terhadap personel atau kandidat yang ada. Evaluasi ini sering juga disebut dengan istilah assesmen (assessment). Evaluasi harus dilakukan dengan mempedomani semua komponen yang ada dalam persyaratan jabatan. Semua instrumen penilaian, mulai dari materi uji (assesemen) kompetensi sampai dengan pertanyaan saat wawancara (biasanya wawancara prilaku), harus mengarah kepada upaya mencari kecocokan antara kandidat dengan persyaratan jabatan.

Keberhasilan proses pencocokan orang dengan jabatan tergantung pada:
1. Model (profil dan kamus) kompetensi dari suatu jabatan
1. Akurasi penilaian kompetensi calon pemegang jabatan
3. Metode untuk menilai tingkat kecocokan antara orang dan jabatan.

Sistem rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi dibutuhkan untuk dapat memilih orang-orang dengan potensi terbaik untuk meningkatkan kinerja.


REKRUTMEN

Rekrutmen sebagai suatu proses yang dilakukan or-ganisasi untuk mencari dan menemukan pegawai yang di-butuhkan, merupakan aktivitas manajemen sumber daya ma-nusia. Kegiatan rekrutmen sebagai suatu proses selalu diikuti dengan seleksi untuk menemukan kesesuaian kebutuhan dengan kemampuan pribadi sumber daya manusia. Dalam merencanakan aktivitas-aktivitas perekrutan, organi-sasi penting menyusun strategi guna mengidentifikasi bagai-mana karyawan yang akan direkrut.

Sumber daya manusia pada sebuah perusahaan (or-ganisasi) menurut Simamora (1999 : 212) merupakan sum-ber daya yang paling penting dan hanya akan dapat di-peroleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. Supaya dapat merekrut secara efektif, bagaimanapun juga haruslah ter-sedia informasi akurat dan berkelanjutan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang diperlukan untuk melaksana-kan berbagai pekerjaan dalam organisasi. Perencanaan ke-pegawaian menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dan segala aktivitas sumber daya manusia selanjutnya (se-perti seleksi, orientasi, pengembangan, dan kompensasi) ti-dak bakal efektif kecuali karyawan yang baik telah direkrut. Sebelum perusahaan (organisasi) dapat menyeleksi dan mengangkat pelamar yang mempunyai kualifikasi-kuali-fikasi terbaik, terlebih dulu harus direkrut orang-orang untuk pekerjaan yang tersedia.

Rekrutmen menurut Schuler dan Jackson (1997 : 227) antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, se-hingga dari mereka perusahaan (organisasi) dapat menye-leksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Selain itu rekrutmen harus dapat meme-nuhi kebutuhan para calon. Sebagai akibatnya, rekrutmen tidak hanya menarik minat seseorang untuk bekerja pada perusahaan (organisasi), melainkan juga memperbesar ke-mungkinan untuk mempertahankan mereka setelah bekerja. Jadi rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan pool pelamar kerja yang memenuhi syarat.

Kegiatan kunci yang merupakan bagian dari rekrutmen adalah :

1.Menentukan kebutuhan jangka pendek dan jangka pan-jang perusahaan (organisasi) dalam hal jenis pekerjaan (job title) dan levelnya dalam perusahaan (organisasi).

2.Terus berupaya mendapatkan informasi mengenai per-kembangan kondisi pasar tenaga kerja.

3.Menyusun bahan-bahan rekrutmen yang efektif.

4.Menyusun program rekrutmen yang sistematis dan ter-padu yang berhubungan dengan kegiatan sumber daya manusia lain dan dengan kerja sama antara manajer lini dan karyawan.

5.Mendapatkan pool calon karyawan yang berbobot atau memenuhi syarat.

6.Mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing metode rekrutmennya.

7.Melakukan tindak lanjut terhadap para calon karyawan baik yang diterima maupun yang ditolak, guna meng-evaluasi efektif/tidaknya rekrutmen yang dilakukan.

Tujuan umum rekrutmen adalah menyediakan suatu pool karyawan yang memenuhi syarat bagi perusahaan (organisasi). Sedangkan tujuan yang lebih spesifik antara lain adalah :

1.Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai per-usahaan (organisasi).

2.Untuk menentukan kebutuhan rekrutmen perusahaan (or-ganisasi) di masa sekarang dan masa datang berkaitan dengan perubahan besar dalam perusahaan (organisasi), perencanaan SDM, pekerjaan design dan analisa jabatan.

3.Untuk meningkatkan pool calon karyawan yang meme-nuhi syarat seefisien mungkin.

4.Untuk mendukung inisiatif perusahaan (organisasi) da-lam mengelola tenaga kerja yang beragam.

5.Untuk membantu meningkatkan keberhasilan proses se-leksi dengan mengurangi calon karyawan yang sudah jelas tidak memenuhi syarat atau yang terlalu tinggi kua-lifikasinya.

6.Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.

7.Untuk mengkoordinasikan upaya rekrutmen dengan pro-gram seleksi dan pelatihan.

8.Untuk mengevaluasi efektif tidaknya berbagai teknik dan lokasi rekrutmen bagi semua pelamar kerja.

9.Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan (organi-sasi) terhadap program-program tindakan afirmatif dan pertimbangan hukum dan sosial lain menurut komposisi tenaga kerja.

KOMPENSASI

Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.

Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian setiap pegawai yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan, dan lain sebainya.

Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut / membajak karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan / organisasi.

Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada organisasi / perusahaan sebagai berikut di bawah ini :
a. Mendapatkan karyawan berkualitas baik
b. Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang
c. Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada
d. Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya
e. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor

Macam-Macam / Jenis-Jenis Kompensasi Yang Diberikan Pada Karyawan :

1. Imbalan Ektrinsik

a. Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya :
- gaji
- upah
- honor
- bonus
- komisi
- insentif
- upah, dll

b. Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap contohnya seperti :
- uang cuti
- uang makan
- uang transportasi / antar jemput
- asuransi
- jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja
- uang pensiun
- rekreasi
- beasiswa melanjutkan kuliah, dsb

2. Imbalan Intrinsik

Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.

SUMBER :http://organisasi.org/pengertian-kompensasi-jenis-macam-kompensasi-sdm-upah-gaji-insentif-tunjangan-dsb

dari pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa kompensasi adalah imbalan atas hasil kerja seseorang. kompensasi dapat memacu semangat dan gairah kerja seseorang sehingga dapat berdampak positif terhadap hasil kerjanya dan hasil organisasi secara keseluruhan.

PENILAIAN KINERJA

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja. Pengertian Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.


Secara umum Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.


John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997 : 104) “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negative dari suatu kebijakan operasional. Mink (1993 : 76) mengemukakan pendapatnya bahwa individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya:
(a) berorientasi pada prestasi
(b) memiliki percaya diri
(c) berperngendalian diri
(d) kompetensi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1.Kemampuan mereka
2.Motivasi
3.Dukungan yang diterima
4.Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
5.Hubungan mereka dengan organisasi


Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.

Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.

Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.


Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus menyelesaikan :

1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi
2.Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision
3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi.

Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan :

1.Prestasi riil yang dicapai individu
2.Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja
3.Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

Manfaat Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah :

1.Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2.Perbaikan kinerja
3.Kebutuhan latihan dan pengembangan
4.Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.
5.Untuk kepentingan penelitian pegawai
6.Membantu diaknosis terhadap kesalahan desain pegawai

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja




Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Penilaian kerja sangat diperlukan agar proses pengembangan suatu organisasi atau usah dapat berjalan secara efektif dan efisien serta tepat sasaran. Dengan adamya penilaian kerja maka akan terlihat bagaimana kinerja tiap karyawan.

Sabtu, 07 November 2009

Kebugaran Menurun Drastis Mulai Usia 45 Tahun

Laju Penurunan kebugara karena factor umur akan bertambah cepat setelah kita menginjak usia 45 tahun . Namun itu dapat diperlambat dengan menjaga bobot tubuh , berolahraga , dan menjauhi rokok . Bila anda kelebihan berat badan , tidak aktif merokok , kapasitas aerobic anda akan lebih rendah ketimbang orang lain seusia anda yang berbobot tubuh ideal , aktif berolah raga dan tidak merokok . Data menunjukan orang memiliki keunggulan ketika mereka berusia 30 atau 40 tahun dan mempertahankan gaya hidup tersebut. Kapasitas aerobik mereka seiring dengan bertambahnya usia ternyata lebih tinggi .Selain itu , dengan bergaya hidup sehat , seseorang mampu menunda munculnya berbagai masalah kesehatan . Problem kesehatan akan menghampiri orang yang kelebihan derat badan , tidak aktif dan yang aktif merokok saat berusia 50 sampai 60 tahun.

Kebugaran Menurun Drastis Mulai Usia 45 Tahun

Laju Penurunan kebugara karena factor umur akan bertambah cepat setelah kita menginjak usia 45 tahun . Namun itu dapat diperlambat dengan menjaga bobot tubuh , berolahraga , dan menjauhi rokok . Bila anda kelebihan berat badan , tidak aktif merokok , kapasitas aerobic anda akan lebih rendah ketimbang orang lain seusia anda yang berbobot tubuh ideal , aktif berolah raga dan tidak merokok . Data menunjukan orang memiliki keunggulan ketika mereka berusia 30 atau 40 tahun dan mempertahankan gaya hidup tersebut. Kapasitas aerobik mereka seiring dengan bertambahnya usia ternyata lebih tinggi .Selain itu , dengan bergaya hidup sehat , seseorang mampu menunda munculnya berbagai masalah kesehatan . Problem kesehatan akan menghampiri orang yang kelebihan derat badan , tidak aktif dan yang aktif merokok saat berusia 50 sampai 60 tahun.

Pendidikan dan Kesehatan




Sudah banyak penelitian yang menemukan kaitan antara tingkat pendidikan dan kondisi kesehatan seseorang . Menurut para pakar , mereka yang memiliki pendidikan bagus juga bisa stress. Namun, mereka mempunyai sumber daya yang lebih banyak . untuk mengatasi itu. Orang yang berpendidikan juga cenderung lebih memahamidunia pengobatan modern. Baru – baru ini sebuah laporan yang dipublikasikan menemukan bahwa orang dewasa yang tidak menamatkan pendidikan SMA 2,3 kali lebih berpeluang memiliki kesehatan yang buruk daripada dengan lulusan perguruan tinggi.Laporan itu juga mengungkapkan faktor – faktor di luar system pengobatan turut berperan dalam menentukan kondisi kesehatan seseorang. Akses ke layanan kesehatan penting, tetapi ini saja tidak cukup.

Menikah dan Punya Anak Adalah Kunci Kebahagiaan

Sebuah penelitian dalam Journal of happiness studies edisi daring pada 14 oktober silam menyimpulkan memiliki anak dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang . Namun itu tidak berlaku pada pasangan yang tanpa ikatan pernikahan. Penelitian itu menyebutkan bahwa mempunyai anak tidak berpengaruh sama sekali terhadap kebahagiaan pasangan yang tidak memilki ikatan pernikahan. Temuan ini berlawanan terhadap studi-studi terdahulu bahwa memiliki keturunan tidak membuat kita lebih bahagia dan bahkan memicu ketidakpuasan dalam hidup. Namun studi baru ini mencatat para orang tua memendang anak merupakan salah satu bahkan terpenting dalam hidup mereka. Dan level kepuasan hidup pasangan yang menikah terutama kaum hawa meningkat seiring banyak anak yang mereka miliki. Adapun orang yang lajang, berpisah dan hidup bersama, menunjukan hal sebaliknya.

Rokok Lebih Berbahaya bagi Perempuan ??



Perempuan diyakini lebih rentan terhadap karsinogen dan zat – zat beracun dalam asap rokok ketimbang pria. Dalam penelitian terhadap 700 orang yang mengidap kanker paru – paru , para pakar di swiss menemukan perempuan cenderung lebih mudah. Saat di diagnosis walaupun mereka merokok lebih sedikit ketimbang pria yang mengidap kanker paru – paru . Dalam studi lainnya yang mengevaluasi dari 950 pria dam perempuan penderita paru – paru kronis , chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Hasilnya , perempuan dengan COPD lebih mudah saat di diagnosis dan merokok lebeh sedikit ketimbang pria . Hal itu dikarenakan mungkin perempuan lebih rentan terhadap efek yang di timbulkan rokok dan yang berdampak pada paru – paru .

Stres Picu Kebiasaan Makan yang Buruk



Kaum perempuan yang sedang menderita stress kronis ternyata memiliki kebiasaan makan yang buruk.Selain itu, mereka sangat sulit mengendalikan rasa lapar dan selalu ingin makan.Di California lebih dari 600 perempuan mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Mereka mengamati tingkat stress dan kebiasaan makan partisapan.Hasilnya diketahui bahwa partisipan sulit menahan diri untuk tidak makan,makanan ringan dan menghindari makanan berlemak. Penelitian ini dilakukan sebagian upaya menemukan salah satu cara untuk mengendalikan berat badan. Menurutnya stress kronis menuntut kemampuan orang mengawasi dirinya sendiri dalam hal makam Karen makan merupakan kebiasaan yang otomatisdan terlalu sering dilakukan seseorang jika tengah stress.

Kamis, 05 November 2009

Kedelai Perbaiki Paru-paru

Mengkonsumsi makanan-minuman yang mengandung banyak kedelai dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan mengurangi serangan penyakit sesak napas kronis.Dalam sebuah Tim studi meneliti 300 pasien sesak napas dan 340 orang sehat mengenai konsumsi kedelai.Hasilnya,mereka yang mengonsumsi produk-produk yang mengandung kedelai ada hubungannya dengan membaiknya fungsi paru-paru dan turunnya resiko seseak napas.
“setelah diteliti,flavonoid yang terdapat dalam makanan kedelai bertindak sebagai anti peradangan pada paru-paru serta dapat melindungi paru-paru dari tembakau yang menyebabkan kanker bagi para perokok,”.Selain baik bagi paru-paru , kedelai juga bisa menurunkan kolesterol serta mengatasi gejala menopause.

Kalsium dan Stroke

Banyak yang menganggap susu dan produk turunannya adalah sumber kolesterol penyumbat pembuluh nadi.Namun sebuah studi menemukan makanan kaya kalsium yang dikonsumsi dimasa kanak-kanak,dalam beberapa kasus, justru bisa membantu orang untuk hidup lebih lama.Dalam sebuah studi di follow-up dan survey terhadap lebih dari 1300 kelurga di inggris dan skotlandia pada 1930 menunjukan makanan kaya susu.keju,dan mentega tidak serta merta memicu tingkat penyakit kardiovaskular.Disamping itu setiap anak-anak dengan tingkat asupan kalsium tertinggi memiliki level kemetiam karena stroke lebih rendah.

Mengapa Brokoli baik bagi Jantung




Kenapa brokoli baik dan bermanfaat untuk kesehatan jantung ? Para peneliti di imperial College London mengungkapkan sulforaphane,senyawa kimia dalam brokoli dan sayuran hijau lainnya,dapat mengangtifkan protein pelindung yang tidak aktif pada bagian-bagian pembuluh arteri yang rentan tersumbat.”Studi ini memberi penjelasan mengapa mengonsumsi sayuran hijau bisa menyehatkan jantung,”.Daerah-daerah yang lebih rentan mengalami penyumbatan pembuluh arteri,protein pelindung yang disebut Nrf2 berada dalam keadaan tidak aktif dan sulforaphane bisa melindungi daerah-daerah itu dengan mengangtifkan Nrf2.Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Arteriosclerosis Thrombosis and vascular Biologi itu diadakan dengan menggunakan sulforaphane yang sudah dimurnikan.

Panda Raksasa Terancam Punah




Lebih dari 60% populasi panda raksasa liar di Provinsi Sichuan,Cina ,Turut terkena dampak gempa berkekuatan raksasa yang menggumcang wilayah itu pada Mei 2008. Ahli ekologi meyakini seperempat populasi panda di Sichuan telah hilang akibat longsor yang disebabkan oleh gempa tersebut.Sekumpulan panda yang hilang diyakini banyak terjadi di daerah yang dekat dengan episentrum gempa.Selain itu berdasarkan pengamatan dari udara,Lahan seluas 354 kilometer persegi yang awalnya merupakan 23% dari habitat panda-panda tersebut kini telah manjadi lahan terbuka.Adapun yang tersisa juga ditemukan dalam habitat-habita yang lebih kecil dan tidak saling berhubungan.Dan diyakini telah terjadi perpecahan yang memisahkan populasi panda tersebut sehingga keluar dari habitatnya .Saat ini hanya tersisa 35 ekor di Sichuan,Populasi panda diyakini akan lebih terisolasi lagi dan makin meningkatkan risiko kepunahan panda itu karena mereka telag bercerai-berai dari kelompok besarnya sehingga sulit untuk berkembang biak.

Senin, 02 November 2009

AKU DAN BANK

“ AKU DAN BANK”
PELAJAR JUGA BISA MENGGUNAKAN JASA – JASA BANK

Saya adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Melalui cerpen ini saya ingin berbagi pengalaman saya dan bank tempat saya menabung. Semoga cerita pendek ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Awal mula saya berhubungan dengan bank adalah ketika saya mendaftar di perguruan tinggi. Ternyata fasilitas yang ada dikampus tersebut sudah cukup canggih. Salah satunya adalah Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang juga dapat digunakan sebagai kartu ATM bank. Kebetulan kampus saya bekerja sama dengan Bank DKI, jadi kartu tanda mahasiswa saya juga dapat digunakan sebagai kartu ATM bank DKI. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas itu saya harus mendaftarkan Kartu Tanda Mahasiswa saya ke Bank DKI yang ada dikampus. Awalnya saya berpikir agak repot karena harus menyiapkan beberapa document seperti kartu rencana studi, blanko pembayaran kuliah,dll. Tetapi akhirnya saya putuskan untuk tetap mendaftar karena terasa sayang bila fasilitas yang telah disediakan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Segala keperluan untuk membuka rekening pun telah saya siapkan. Setibanya diBank saya langsung bertanya ke tempat informasi. Saya menanyakan bagaimana cara membuka rekening bank dengan menggunakan KTM saya. Petugas bank yang ramah pun menjelaskan dengan baik langkah – langkahnya. Hmm,, melihat para petugas bank yang sedang bekerja saya jadi mempunyai pikiran ingin jadi seperti mereka. Seragam yang bagus, dasi indah dileher, wajah ramah penuh senyuman, rasanya ingin sekali bekerja seperti mereka.

Untuk membuka rekening saya harus mengisi semacam formuir pendaftaran. Formulir itu berisi tentang data-data pribadi saya, mulai dari nama, tempat tangal lahir, jenis kelamin, data orang tua, hingga dari mana dana yang akan saya simpan dibank itu berasal. Menurut saya, hal ini dilakukan mungkin untuk menghindari usaha cuci uang (money loundry). Wahh,,, banyak juga yang harus saya isi. Petugas bank membimbing saya ketika mengisi formulir. Saya pun bertanya jika ada yang tidak saya mengerti. Selesai diisi ternyata formulir harus disertai dengan materai. Penggunaan materai dimaksudkan agar fomulir ini dapat dipertanggungjawabkan isinya. Akhirnya saya tanda tangan diatas meterai tersebut. Sambil menunggu proses pembukaan rekening baru saya duduk diruang tunggu. Disana saya berbincang dengan salah seorang nasabah bank. Saya bertanya tentang fasilitas apa yang dapat diberikan bank kepada nasabahnya. Rupanya beliau tertarik dengan mahasiswa yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar seperti saya. Dia pun mulai menjelaskan tentang jasa bank.

KOPERASI DAN BADAN USAHA LAINNYA

KOPERASI DAN BADAN USAHA LAINNYA







DISUSUN OLEH :

ANDRI GUNAWAN
DANDY KURNIA
INDAH JAUHARI
MUHAMMAD RIZKY
MULYANANDA
NIKE MIHARJA
NURUL CHAERANI
NURNA NINGSIH
PANDJI SAPUTRO
WIDYA HANDAYANI
KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul “ KOPERASI DAN BADAN USAHA LAINNYA ”.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang dunia ekonomi, khususnya mengenai perbedaan antara koperasi dan badan usaha lainnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempuna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.





Jakarta, November 2009



Penulis









BAB I
PENDAHULUAN

Ekonomi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Koperasi juga termasuk dalam cabang ilmu ekonomi. Manfaat dari belajar ekonomi adalah:

- Memperbaiki cara berfikir yang membantu dalam pengambilan keputusan.
- Memahami masyarakat dan masalah internasional.
- Membantu dalam membangun masyarakat demokrasi.

Didalam ekonomi kita mengenal istilah Usaha Kecil Menengah dan Koperasi. Kedua badan usaha ini sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan masing –masing. Istilah teori usaha kecil menengah berbeda – beda di tiap Negara. Hal ini karena adanya perbedaan jumlah tenaga kerja yang mejadi dasar tingkatan dalam mengidentifikasi jenis usaha. Koperasi juga begitu, terdapat beberapa perbedaan antara koperasi yang satu dengan yang lainnya.

Berikut akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai perbedaan koperasi dan ukm pada bab pembahasan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. UKM

Masyarakat kelas bawah melalui usaha kecil dan menengah (UKM) dan lembaga keuangan mikro lainnya amat jarang disentuh oleh ilmu ekonomi formal. Padahal selain jumlahnya yang besar, mereka juga kuat dalam menopang perekonomian Indonesia. Akibatnya, industri ini tidak dapat bertahan, dan terpaksa diambil alih oleh BPPN. Berikut adalah beberapa pengertian ukm :

A. Pengertian UKM berdasarkan jumlah pekerja berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain contohnya :
- Di Amerika Serikat criteria ukm disektor manufacture karyarawan < 500 orang
- Di Prancis criteria UKM jika karyawan 10-40 orang, jika kurang dari 10 orang dikatagorikan usaha kecil.
-Di Indonesia di sebut juga usaha kecil jika karyawannya kurang dari 20 orang.

B. Karena UKM setiap Negara berbeda-beda, misalkan di Negara berkembang sering dikaitkan dengan masalah ekonomi dan sosial, didalam negri seperti angka kemiskinan yang tinggi dan jumlah penggannguran yang besar terutama dari golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimbang distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak
merata antara daerah perkotaan dan pedesaan serta masalah urbanisasi dengan segala efek negatifnya. Semakin tinggi tingkat pendapatan riil perkapita di suatu Negara semakin kecil saham tenaga kerja IK ( terutama IRT ) dan semakin besar saham tenaga kerja IMB.


C. Karena setiap perusahaan di pemerintahan berbeda-beda dan bisa dilihat dari jumlah
karyawannya, semakin banyak jumlah karyawannya ( misalkan 100 ) maka di kelompokkan menjadi usaha besar, dan jika jumlah karyawannya sedikit ( misalnya 5)
maka di kelompokkan menjadi usaha kecil. Dan juga bisa dilihat dari jumlah penghasilan yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Antara usaha besar, menengah , usaha kecil kegiatan usahanya juga berbeda dan berjalan sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing. Perubahan hal ini perlu dikelompokkan usaha-usaha tersebut.


* Usaha besar adalah segala jenis usaha yang memiliki asset minimal 20 milyar belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan lebih 100milyar.
* Usaha menengah adalah segala jenis usaha yang memiliki asset minimal 600 juta untuk
Sektor indrustri, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil Penjualan maksimal 3 milyar.
* Usaha kecil adalah segala jenis usaha yang memiliki asset 200 juta tidak termasuk Tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki hasil penjualan maksimal 1 milyar.

Strategi – strategi dalam membantu UKM dalam permodalan diantaranya :
* Memadukan dan memperkuat 3 aspek yaitu bantuan keuangan, bantuan tekhnis, dan
Program penjaminan.
* Mengoptimalkan penunjukan bank dan lembaga keuangan mikro untuk usaha mikro
Kecil dan menengah ( UMKM ).
* Bantuan tekhnis yang efektif bekerja sama dengan asosiasi konsultan swasta, perguruan Tinggi, dan lembaga terkait.
* Meningkatkan lembaga penjamin kredit.
* Memperkuat lembaga keuangan mikro untuk melayani masyarakat miskin.

B. Koperasi

Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang bidang ekonomi dengan tujuan mensejahterakan para anggotanya. Konsep koperasi Indonesia merupakan wadah demokrasi dan sosial artinya para anggotanya selalu melakukan kerjasama, gotong royong berdasarkan persamaan hak, kewajiban dan kesederajatan. Koperasi selain berjuang untuk memberikan kemudahan-kemudahan dan menyediakan fasilitas-fasilitas untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan para anggotanya, juga memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap para anggotanya agar mereka dapat memperbaiki cara kerja, kualitas hasil kerja sebagai dalam wadah koperasi secara terpadu dan terarah mereka dapat memberikan sumbangan besar terhadap pembinaan masyarakat pedesaan, regional maupun nasional.




Berikut adalah beberapa pengertian mengenai koperasi :

a. Koperasi tradisional
adalah koperasi yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dari daerah Tertentu.

b. Koperasi modern
adalah koperasi yang muncul mengarah kepada ekonomi yang bertujuan meningkatkan kehidupan.

c. Koperasi primer
adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang minimal 20 orang.

d. Koperasi skunder
adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari koperasi primer minimal 3 koperasi.

Menurut usaha pokok koperasi terdiri dari :

• Koperasi konsumsi : yaitu koperasi yang menyediakan keperluan sehari-hari bagi
Anggota.
• Koperasi produktif : yaitu koperasi yang mempriduksi / membuat produk-produk yang berfungsi untuk keperluan anggotanya.
• Koperasi kredit : yaitu koperasi yang menyediakan keperluan anggotanya dengan cara mengkreditkan barang kepada setiap anggotanya.

Prinsip prinsip koperasi konsumsi :

• Keanggotaannya berdasarkan sukarela.
• Usaha secara demokratis.
• Pembagian keuntungan berdasarkan jasa anggotanya.
• Bunga yang terbatas atas modal anggota.
• Pembelian barang secara tunai
• Netral terhadap agama dan politik
• Barang yang dijual berkualitas
• Membentuk dana pendidikan guna menambah pengetahuan dan usaha social.

Pada dasarnya kelemahan koperasi antara lain :

1.Terbatasnya modal
2. Rendahnya kualitas SDM
3. kurangnya support dari lembaga keuangan dan perbankan
4. Tidak adanya lembaga penjamin




Berikut ini adalah perbedaan dan persamaan antara koperasi dengan UKM atau PT :

a. Persamaan – persamaan antara perusahaan terbatas ( PT ) dan Koperasi adalah :
• Sama – sama berbadan hokum
• Sama – sama mencari profit



b. Perbedaan – perbedaan antara perusahaan terbatas ( PT ) dan Koperasi adalah :

PERBEDAAN KOPERASI UKM / PT
Anggota
koperasi Keanggotaan terbuka untuk semua pemakai jasa koperasi, UKM/PT Anggota terbuka untuk semua penanam modal

Modal
koperasi Jumlahnya kecil, pemasukan modal sesuai dengan pemanfaatan jasa koperasi Jumlah besar, UKM/PT penambahan modal sesuai dengan penanaman modal yang diperlukan

Pemilik
Pemakai koperas adalah pemilik koperasi, UKM/PT Penanam modal adalah pemilik usaha

Pengawasan
Koperasi Berada pada anggota atas dasar yang adil dan sama, UKM/PT Penanam modal
sebanding dengan modal yang ditanamkan

Manfaat
koperasi Anggota memperoleh manfaat Sebanding dengan jasa yang diberikan, UKM/PT Penanam modal memperoleh laba sebagai hasil dari modal yang ditanamkan


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa antara koperasi dan badan usaha lainnya memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Bila keduanya dapat berjalan sesuai harapan maka ekonomi kita pun pasti akan terangkat. Karena koperasi dan UKM adalah lembaga yabg dapat mengangkat kesejahteraan rakyat kelas menengah ke bawah.

SARAN

Sebaiknya kegiatan pemberdayaan koperasi lebih ditingkatkan sebab pemberdayaan koperasi berarti membangun ekonomi kerakyatan, ekonomi jaringan yang menghubung-hubungkan sentra kemandirian usaha masyarakat kedalam system perekonomian secara makro, serta memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi sehingga akan berdampak pada kesempatan kerja produktif, berkurangnya kemiskinan maupun tercapainya ekonomi yang baik

KOPERASI

Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang bidang ekonomi dengan tujuan mensejahterakan para anggotanya. Konsep koperasi Indonesia merupakan wadah demokrasi dan sosial artinya para anggotanya selalu melakukan kerjasama, gotong royong berdasarkan persamaan hak, kewajiban dan kesederajatan. Koperasi selain berjuang untuk memberikan kemudahan-kemudahan dan menyediakan fasilitas-fasilitas untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan para anggotanya, juga memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap para anggotanya agar mereka dapat memperbaiki cara kerja, kualitas hasil kerja sebagai dalam wadah koperasi secara terpadu dan terarah mereka dapat memberikan sumbangan besar terhadap pembinaan masyarakat pedesaan, regional maupun nasional.

Pada dasarnya kelemahan koperasi antara lain :
1. Terbatasnya modal
2. Rendahnya kualitas SDM
3. kurangnya support dari lembaga keuangan dan perbankan
4. Tidak adanya lembaga penjamin

Pemberdayaan koperasi berarti membangun ekonomi kerakyatan, ekonomi jaringan yang menghubung-hubungkan sentra kemandirian usaha masyarakat kedalam system perekonomian secara makro, serta memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi sehingga akan berdampak pada kesempatan kerja produktif, berkurangnya kemiskinan maupun tercapainya ekonomi yang baik.

Selasa, 20 Oktober 2009

KOPERASI SEBAGAI EKONOMI RAKYAT

Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia, bahkan Dr. Muhammad Hatta, mengatakan bahwa Koperasi adalah Badan Usaha Bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.

Secara konsepsional, Koperasi sebagai Badan Usaha yang menampung pengusaha ekonomi lemah, memiliki beberapa potensi keunggulan untuk ikut serta memecahkan persoalan social-ekonomi masyarakat. Peran Koperasi sebagai upaya menuju demokrasi ekonomi secara kontitusional tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945. Namun dalam perjalanannya, pengembangankoperasi dengan berbagai kebijakan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, keberadaannya masih belum memenuhi kondisi sebagaimana yang diharapkan masyarakat.

Dengan demikian, dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha dan lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya. Pangsa koperasi dalam berbagai kegiatan ekonomi masih relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap bantuan dan perkuatan dari pihak luar, terutama Pemerintah, masih sangat besar.

Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, dalam Bab I, Pasal 1, ayat 1 dinyatakan bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan tingkatan koperasi dalam UU tersebut dikenal dua tingkatan, yakni Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang, dan Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi.

Tujuan pendirian Koperasi, menurut UU Perkoperasian, adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam teori strategi pembangunan ekonomi, kemajuan Koperasi dan usaha kerakyatan harus berbasiskan kepada dua pilar:
1. Tegaknya sistem dan mekanisme pasar yang sehat;
2. Berfungsinya aransmen kelembagaan atau regulasi pemerataan ekonomi yang effektif.

Senin, 28 September 2009

PRAKTEK SDM PADA USAHA KECIL MENENGAH

Sewaktu mendapat tugas ini saya sama sekali tidak terpikir akan menulis apa, usaha apa yang akan menjadi obyek penelitian saya. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya saya putuskan untuk membahas tentang praktek sumber daya manusia pada CV. ARCHMO

Keputusan ini saya ambil karena saya memiliki kenalan di perusahaan tersebut. Akhirnya saya mendatangi kantor perusahaan tersebut yang terletak di Jl. Dalang , Cibubur – Jakarta Timur untuk bertanya-tanya dan mencari data yang saya perlukan.

Sampai dikantor tersebut saya disambut oleh Bapak Maulana. beliau adalah supervisor dikantor tersebut. Dia adalah kenalan yang saya maksud tadi diatas. Tanpa banyak basa-basi kami segera memulai perbincangan. Beliau mulai bercerita tentang awal mula berdirinya perusahaan.

Menurut beliau, perusahaan ini sekarang bukan lagi termasuk dalam usaha kecil menengah tetapi dapat dikatakan sudah menjadi perusahaan besar karena sudah menembus pasar luar negeri (internasional).

C.V ARCHMO merupakan salah satu unit usaha swasta yang bergerak dibidang property, pembuatan maket, design dan grafis. Sebagai sebuah perusahaan mereka memiliki beberapa tujuan yaitu :

  1. sebagai unit usaha yang mencari laba atau keuntungan
  2. sebagai unit usaha yang menyerap tenaga kerja.
  3. sebagai unit usaha yang dapat menambah pendapatan Negara melalui pajak.
  4. sebagai mitra pemerintah dan perusahaan swasta property lainnya dalam penyediaan presentasi dalam bentuk akhir dan berbentuk 3 dimensi dari suatu bentuk bangunan yang direncanakan.

Perusahaan ini resmi berdiri menjadi badan usaha hukum komanditer pada tahun 1985 setelah sebelumnya bergerak dibidang fotographi dan percetakan periklanan. Pendirian perusahaan ini berlokasi di Jl. Ampera raya gg. Social no. 44 Jakarta Selatan. Jumlah karyawan pada saat itu 10 orang.

Pada awal produksinya memang masih bersifat kecil-kecilan sebab masih adanya kendala dibidang produksi, pemasaran, dan tenaga kerja ahli. Salah satu factor yang penting bagi perusahaan yaitu pemasaran dan tenaga kerja sebab pada saat itu tenaga kerja ahli dibidang arsitektur sangat sulit didapat. Pada masa itu juga pembangunan masih belum semaju saat ini sehingga masih jarang perusahaan yang bergerak dibidang property, hal ini menyebabkan C.V ARCHMO kesulitan untuk mendapatkan pesanan maket.

Maket adalah miniature dari sebuah bangunan yang akan direncanakan untuk dibangun, dengan adanya maket ini akan memudahkan pihak developer untuk mempresentasika gedung yang akan dibuat karena berbentuk 3 dimensi dan mendekati hasil akhir dari pembuatan gedung atau bangunan tersebut. Maket ini merupakan produk utama yang dihasilkan C.V ARCHMO.

Pada tahun 1993 perusahaan mendapat bantuan financial dari Bank BNI berupa KMK-KUK sehingga jumlah pesanan pun meningkat. Pada tahun 1996 terjadi Booming Property jumlah karyaan mencapai 170 orang. Karena tempat tidak memadai maka perusahaan pindah ke Jl. Dalang Cibubur Jakarta Timur. Pada saat itu C.V ARCHMO menguasai hampir 80% pembuatan maket ( architectural model) di pasaran.

Perusahaan ini sempat mengalami masa – masa yang sulit tepatnya saat terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998. Pada masa itu perusahaan terpaksa mengambil keputusan untuk merumahkan sebagian karyawannya, sebab perusahaan mengalami deficit dalam anggarannya. Jumlah pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan sehingga untuk menyeimbangkan neraca perusahaan harus mengambil keputusan tersebut.

Pada tahun 2000 perusahaan mulai bangkit, hingga saat ini jumlah karyawan mencapai 200 orang. Dengan melebarkan hasil produk berupa produk furniture sehingga dapat menambah pemasukan bagi perusahaan.

Kembali ke pokok bahasan mengenai praktek sumber daya manusia di CV ARCHMO, beliau mengatakan bahwa para karyawan yang bekerja saat ini merupakan tenaga kerja professional. Namun karyawan disini dapat dibagi 2 menjadi karyawan yang berpendidikan formal dan karyawan yang tidak berpendidikan formal.

Karyawan yang berpendidikan formal biasanya ditempatkan sebagai staff dikantor. Pekerjaan mereka dapat dibagi menjadi staff bagian arsitektur, staff bagian keuangan, dan staff bagian pabrik dan pemasaran. Para staff ini banyak juga yang memiliki hubungan keluarga. Hal ini saya anggap wajar, karena perusahaan ini masih berbentuk CV yang kepemilikannya masih bersifat perorangan atau kelompok, berbeda dengan PT yang sahamnya bisa bebas diperjualbelikan. Selain itu juga para pendiri usaha ini memang masih terikat tali persudaraan.

Karyawan di staff kantor umumnya berasal dari lulusan SMA sampai dengan lulusan sarjana. Namun belakangan ini perusahaan akan mulai melakukan penyetaraan. Karyawan yang bekerja sebagai staff kantor minimal harus memiliki gelar sarjana minimal S1. Karyawan yang tidak memenuhi kriteria memiliki beberapa opsi untuk melanjutkan karirnya, antara lain : pertama memenuhi syarat tersebut dengan cara kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana, kedua bersedia turun pangkat dan penyesuaian gaji, ketiga keluar dari perusahaan dan memilih karir lain.

Berbeda dengan karyawan yang tidak memiliki pendidikan formal. Mereka pada umumnya ditempatkan sebagai karyawan pabrik, bagian angkut, dan pengiriman . Walaupun tidak memiliki pendidikan formal tapi mereka memiliki keahlian dan ketrampilan khusus, seperti membuat meja, membuat tiruan pohon, membuat tiruan gedung, mengecat,dll.

Ketrampilan dan keahlian yang mereka dapat berasal dari pelatihan yang diberikan kepala bagian produksi. Dengan diajari sedikit demi sedikit lambat laun mereka menjadi bisa dan terampil.

Dari keterangan diatas dapat saya simpulkan bahwa praktek sdm di CV ARCHMO telah sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku. Standar gaji telah disesuaikan dengan UMR. Hanya saja ada hal yang kurang diperhatikan, yaitu mengenai tunjangan kesejahteraan dan kesehatan bagi karyawan. Hal ini dapat dimaklumi karena perusahaan msh dalam proses berkembang.

PRAKTEK SDM PADA USAHA KECIL MENENGAH

Sewaktu mendapat tugas ini saya sama sekali tidak terpikir akan menulis apa, usaha apa yang akan menjadi obyek penelitian saya. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya saya putuskan untuk membahas tentang praktek sumber daya manusia pada CV. ARCHMO

Keputusan ini saya ambil karena saya memiliki kenalan di perusahaan tersebut. Akhirnya saya mendatangi kantor perusahaan tersebut yang terletak di Jl. Dalang , Cibubur – Jakarta Timur untuk bertanya-tanya dan mencari data yang saya perlukan.

Sampai dikantor tersebut saya disambut oleh Bapak Maulana. beliau adalah supervisor dikantor tersebut. Dia adalah kenalan yang saya maksud tadi diatas. Tanpa banyak basa-basi kami segera memulai perbincangan. Beliau mulai bercerita tentang awal mula berdirinya perusahaan.

Menurut beliau, perusahaan ini sekarang bukan lagi termasuk dalam usaha kecil menengah tetapi dapat dikatakan sudah menjadi perusahaan besar karena sudah menembus pasar luar negeri (internasional).

C.V ARCHMO merupakan salah satu unit usaha swasta yang bergerak dibidang property, pembuatan maket, design dan grafis. Sebagai sebuah perusahaan mereka memiliki beberapa tujuan yaitu :

1. sebagai unit usaha yang mencari laba atau keuntungan

2. sebagai unit usaha yang menyerap tenaga kerja.

3. sebagai unit usaha yang dapat menambah pendapatan Negara melalui pajak.

4. sebagai mitra pemerintah dan perusahaan swasta property lainnya dalam penyediaan presentasi dalam bentuk akhir dan berbentuk 3 dimensi dari suatu bentuk bangunan yang direncanakan.

Perusahaan ini resmi berdiri menjadi badan usaha hukum komanditer pada tahun 1985 setelah sebelumnya bergerak dibidang fotographi dan percetakan periklanan. Pendirian perusahaan ini berlokasi di Jl. Ampera raya gg. Social no. 44 Jakarta Selatan. Jumlah karyawan pada saat itu 10 orang.

Pada awal produksinya memang masih bersifat kecil-kecilan sebab masih adanya kendala dibidang produksi, pemasaran, dan tenaga kerja ahli. Salah satu factor yang penting bagi perusahaan yaitu pemasaran dan tenaga kerja sebab pada saat itu tenaga kerja ahli dibidang arsitektur sangat sulit didapat. Pada masa itu juga pembangunan masih belum semaju saat ini sehingga masih jarang perusahaan yang bergerak dibidang property, hal ini menyebabkan C.V ARCHMO kesulitan untuk mendapatkan pesanan maket.

Maket adalah miniature dari sebuah bangunan yang akan direncanakan untuk dibangun, dengan adanya maket ini akan memudahkan pihak developer untuk mempresentasika gedung yang akan dibuat karena berbentuk 3 dimensi dan mendekati hasil akhir dari pembuatan gedung atau bangunan tersebut. Maket ini merupakan produk utama yang dihasilkan C.V ARCHMO.

Pada tahun 1993 perusahaan mendapat bantuan financial dari Bank BNI berupa KMK-KUK sehingga jumlah pesanan pun meningkat. Pada tahun 1996 terjadi Booming Property jumlah karyaan mencapai 170 orang. Karena tempat tidak memadai maka perusahaan pindah ke Jl. Dalang Cibubur Jakarta Timur. Pada saat itu C.V ARCHMO menguasai hampir 80% pembuatan maket ( architectural model) di pasaran.

Perusahaan ini sempat mengalami masa – masa yang sulit tepatnya saat terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998. Pada masa itu perusahaan terpaksa mengambil keputusan untuk merumahkan sebagian karyawannya, sebab perusahaan mengalami deficit dalam anggarannya. Jumlah pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan sehingga untuk menyeimbangkan neraca perusahaan harus mengambil keputusan tersebut.

Pada tahun 2000 perusahaan mulai bangkit, hingga saat ini jumlah karyawan mencapai 200 orang. Dengan melebarkan hasil produk berupa produk furniture sehingga dapat menambah pemasukan bagi perusahaan.

Kembali ke pokok bahasan mengenai praktek sumber daya manusia di CV ARCHMO, beliau mengatakan bahwa para karyawan yang bekerja saat ini merupakan tenaga kerja professional. Namun karyawan disini dapat dibagi 2 menjadi karyawan yang berpendidikan formal dan karyawan yang tidak berpendidikan formal.

Karyawan yang berpendidikan formal biasanya ditempatkan sebagai staff dikantor. Pekerjaan mereka dapat dibagi menjadi staff bagian arsitektur, staff bagian keuangan, dan staff bagian pabrik dan pemasaran. Para staff ini banyak juga yang memiliki hubungan keluarga. Hal ini saya anggap wajar, karena perusahaan ini masih berbentuk CV yang kepemilikannya masih bersifat perorangan atau kelompok, berbeda dengan PT yang sahamnya bisa bebas diperjualbelikan. Selain itu juga para pendiri usaha ini memang masih terikat tali persudaraan.

Karyawan di staff kantor umumnya berasal dari lulusan SMA sampai dengan lulusan sarjana. Namun belakangan ini perusahaan akan mulai melakukan penyetaraan. Karyawan yang bekerja sebagai staff kantor minimal harus memiliki gelar sarjana minimal S1. Karyawan yang tidak memenuhi kriteria memiliki beberapa opsi untuk melanjutkan karirnya, antara lain : pertama memenuhi syarat tersebut dengan cara kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana, kedua bersedia turun pangkat dan penyesuaian gaji, ketiga keluar dari perusahaan dan memilih karir lain.

Berbeda dengan karyawan yang tidak memiliki pendidikan formal. Mereka pada umumnya ditempatkan sebagai karyawan pabrik, bagian angkut, dan pengiriman . Walaupun tidak memiliki pendidikan formal tapi mereka memiliki keahlian dan ketrampilan khusus, seperti membuat meja, membuat tiruan pohon, membuat tiruan gedung, mengecat,dll.

Ketrampilan dan keahlian yang mereka dapat berasal dari pelatihan yang diberikan kepala bagian produksi. Dengan diajari sedikit demi sedikit lambat laun mereka menjadi bisa dan terampil.

Dari keterangan diatas dapat saya simpulkan bahwa praktek sdm di CV ARCHMO telah sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku. Standar gaji telah disesuaikan dengan UMR. Hanya saja ada hal yang kurang diperhatikan, yaitu mengenai tunjangan kesejahteraan dan kesehatan bagi karyawan. Hal ini dapat dimaklumi karena perusahaan msh dalam proses berkembang.