Minggu, 16 Oktober 2011

BAB II

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Jenis data dan sumber data
Jenis data dalam penilitian ini adalah data primer dengan cara memberikan kuesioner langsung kepada konsumen yang berjumlah 50 orang.

2.2 Objek penelitian
Yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini adalah konsumen yang menggunakan kartu selular CDMA ESIA dikalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma.

2.3 Populasi
Populasi responden yang diambil berjumlah 50 ( lima puluh ) orang. Dibatasi hanya mahasiswa Universitas Gunadarma.

2.4 Metode Pengambilan data
Penulis mengambil tiga cara pengambilan data yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah:

a.Observasi yaitu Mengadakan pengamatan langsung terhadap pemakai kartu CDMA Esia di kalangan mahasiswa Universitas Gunadama.

b.Wawancara yaitu dengan cara mendatangkan dan mewawancarai langsung pihak yang bersangkutan.

c.Kuisioner yaitu data yang didapat berdasarkan dari sebaran daftar pertanyaan yang diberikan kepada 50 responden yaitu para pengguna kartu CDMA Esia

2.5 Variabel Penelitian

•Variabel dependen(Y) : Tingkat Kepuasan konsumen terhadap produk kartu cdma esia yang diproduksi oleh PT. Bakrie Telecom.

•Variabel independen (X): Harga Produk (X1) , Jaringan(X2), Akses lengkap (X3), Menu Paket (X4)

2.4 Model Penelitian
•Hipotesis

Ho : Konsumen merasa tidak puas terhadap kartu cdma esia yang diproduksi oleh PT.Bakrie Telecom.

Ha : Konsumen merasa puas terhadap kartu cdma esia yang diproduksi oleh PT.Bakrie Telecom

Jika jumlah nilai rata-rata hasil kuesioner sangat puas, puas, dan cukup lebih dari 50 %, maka konsumen puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh kartu cdma Esia.

•Alat analisa yang digunakan
Adapun cara penulis gunakan untuk analisis data yaitu dengan menggunakan skala likert, metode Chi Square, dan persentase rata – rata. Skala likert : 1. Sangat puas (SP), 2. Puas (P), 3. Cukup (C), 4. Tidak puas (TP), 5. Sangat tidak puas (STP).

Rumus : X2 : ∑( Fo – Fe )2
Fe

Dimana : X2 : Chi Square
Fo : Frekuensi yang diperoleh dari angket
Fe : Frekuensi yang diharapkan

Rumus mean : n
X 100%
N

Dimana : Mean : Rata - Rata
N : Jumlah Responden
n : Frekuensi angket

TEORI ETIKA BISNIS

Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna berbeda. Salah satu maknanya adalah “prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok”. Makna kedua menurut kamus – lebih penting – etika adalah “kajian moralitas”. Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek. A. Moralitas Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan. Hakekat standar moral : 1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia. 2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif tertentu. 3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya) kepentingan diri. 4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak. 5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu. Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan emosi dan kosa kata tertentu. B. Etika Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar itu masuk akal atau tidak masuk akal – standar, yaitu apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau jelek. Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah mengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut. Etika merupakan studi standar moral yang tujuan eksplisitnya adalah menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar benar dan salah, dan moral yang baik dan jahat. C. Etika Bisnis Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. D. Penerapan Etika pada Organisasi Perusahaan Dapatkan pengertian moral seperti tanggung jawab, perbuatan yang salah dan kewajiban diterapkan terhadap kelompok seperti perusahaan, ataukah pada orang (individu) sebagai perilaku moral yang nyata? Ada dua pandangan yang muncul atas masalah ini : • Ekstrem pertama, adalah pandangan yang berpendapat bahwa, karena aturan yang mengikat, organisasi memperbolehkan kita untuk mengatakan bahwa perusahaan bertindak seperti individu dan memiliki tujuan yang disengaja atas apa yang mereka lakukan, kita dapat mengatakan mereka bertanggung jawab secara moral untuk tindakan mereka dan bahwa tindakan mereka adalah bermoral atau tidak bermoral dalam pengertian yang sama yang dilakukan manusia. • Ekstrem kedua, adalah pandangan filsuf yang berpendirian bahwa tidak masuk akal berpikir bahwa organisasi bisnis secara moral bertanggung jawab karena ia gagal mengikuti standar moral atau mengatakan bahwa organisasi memiliki kewajiban moral. Organisasi bisnis sama seperti mesin yang anggotanya harus secara membabi buta mentaati peraturan formal yang tidak ada kaitannya dengan moralitas. Akibatnya, lebih tidak masuk akal untuk menganggap organisasi bertanggung jawab secara moral karena ia gagal mengikuti standar moral daripada mengkritik organisasi seperti mesin yang gagal bertindak secara moral. Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia, individu-individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara bermoral. E. Globalisasi, Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis Globalisasi adalah proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system ekonomi serta sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya barangbarang, jasa, modal, pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan saling berpindah dari satu negara ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen, termasuk didalamnya penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia, kreasi komunikasi global dan system transportasi seperti internet dan pelayaran global, perkembangan organisasi perdagangan dunia (WTO), bank dunia, IMF, dan lain sebagainya. Perusahaan multinasional adalah inti dari proses globalisasi dan bertanggung jawab dalam transaksi internasional yang terjadi dewasa ini. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang bergerak di bidang yang menghasilkan pemasaran, jasa atau operasi administrasi di beberapa negara. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi, pemasaran, jasa dan beroperasi di banyak negara yang berbeda. Karena perusahaan multinasional ini beroperasi di banyak negara dengan ragam budaya dan standar yang berbeda, banyak klaim yang menyatakan bahwa beberapa perusahaan melanggar norma dan standar yang seharusnya tidak mereka lakukan. F. Etika Bisnis dan Perbedaan Budaya Relativisme etis adalah teori bahwa, karena masyarakat yang berbeda memiliki keyakinan etis yang berbeda. Apakah tindakan secara moral benar atau salah, tergantung kepada pandangan masyarakat itu. Dengan kata lain, relativisme moral adalah pandangan bahwa tidak ada standar etis yang secara absolute benar dan yang diterapkan atau harus diterapkan terhadap perusahaan atau orang dari semua masyarakat. Dalam penalaran moral seseorang, dia harus selalu mengikuti standar moral yang berlaku dalam masyarakat manapun dimana dia berada. Pandangan lain dari kritikus relativisme etis yang berpendapat, bahwa ada standar moral tertentu yang harus diterima oleh anggota masyarakat manapun jika masyarakat itu akan terus berlangsung dan jika anggotanya ingin berinteraksi secara efektif. Relativisme etis mengingatkan kita bahwa masyarakat yang berbeda memiliki keyakinan moral yang berbeda, dan kita hendaknya tidak secara sederhana mengabaikan keyakinan moral kebudayaan lain ketika mereka tidak sesuai dengan standar moral kita. G. Teknologi dan Etika Bisnis Teknologi yang berkembang di akhir dekade abad ke-20 mentransformasi masyarakat dan bisnis, dan menciptakan potensi problem etis baru. Yang paling mencolok adalah revolusi dalam bioteknologi dan teknologi informasi. Teknologi menyebabkan beberapa perubahan radikal, seperti globalisasi yang berkembang pesat dan hilangnya jarak, kemampuan menemukan bentuk-bentuk kehidupan baru yang keuntungan dan resikonya tidak terprediksi. Dengan perubahan cepat ini, organisasi bisnis berhadapan dengan setumpuk persoalan etis baru yang menarik. ARGUMEN YANG MENDUKUNG DAN YANG MENENTANG ETIKA BISNIS Banyak yang keberatan dengan penerapan standar moral dalam aktivitas bisnis. Bagian ini membahas keberatan-keberatan tersebut dan melihat apa yang dapat dikatakan berkenaan dengan kesetujuan untuk menerapkan etika ke dalam bisnis. Tiga keberatan atas penerapan etika ke dalam bisnis : Orang yang terlibat dalam bisnis, kata mereka hendaknya berfokus pada pencarian keuntungan finansial bisnis mereka dan tidak membuang-buang energi mereka atau sumber daya perusahaan untuk melakukan ”pekerjaan baik”. Tiga argumen diajukan untuk mendukung perusahaan ini : Pertama, beberapa berpendapat bahwa di pasar bebas kompetitif sempurna, pencarian keuntungan dengan sendirinya menekankan bahwa anggota masyarakat berfungsi dengan cara-cara yang paling menguntungkan secara sosial. Agar beruntung, masing-masing perusahaan harus memproduksi hanya apa yang diinginkan oleh anggota masyarakat dan harus melakukannya dengan cara yang paling efisien yang tersedia. Anggota masyarakat akan sangat beruntung jika manajer tidak memaksakan nilai-nilai pada bisnis, namun mengabdikan dirinya pada pencarian keuntungan yang berfokus. Argumen tersebut menyembunyikan sejumlah asumsi yaitu : Pertama, sebagian besar industri tidak ”kompetitif secara sempurna”, dan sejauh sejauh perusahaan tidak harus berkompetisi, mereka dapat memaksimumkan keuntungan sekalipun produksi tidak efisien. Kedua, argumen itu mengasumsikan bahwa langkah manapun yang diambil untuk meningkatkan keuntungan, perlu menguntungkan secara sosial, sekalipun dalam kenyataannya ada beberapa cara untuk meningkatkan keuntungan yang sebenarnya merugikan perusahaan : membiarkan polusi, iklan meniru, menyembunyikan cacat produksi, penyuapan. Menghindari pajak, dsb. Ketiga, argumen itu mengasumsikan bahwa dengan memproduksi apapun yang diinginkan publik pembeli, perusahaan memproduksi apa yang diinginkan oleh seluruh anggota masyarakat, ketika kenyataan keinginan sebagian besar anggota masyarakat (yang miskin dan dan tidak diuntungkan) tidak perlu dipenuhi karena mereka tidak dapat berpartisipasi dalam pasar. Keempat, argumen itu secara esensial membuat penilaian normatif. Kedua, Kadang diajukan untuk menunjukan bahwa manajer bisnis hendaknya berfokus mengejar keuntungan perusahaan mereka dan mengabaikan pertimbangan etis, yang oleh Ale C. Michales disebut ”argumen dari agen yang loyal”. Argumen tersebut secara sederhana adalah sbb : Sebagai agen yang loyal dari majikannya manajer mempunyai kewajiban untuk melayani majikannya ketika majikan ingin dilayani (jika majikan memiliki keakhlian agen). Majikan ingin dilayani dengan cara apapun yang akan memajukan kepentingannya sendiri. Dengan demikian sebagai agen yang loyal dari majikannya, manajer mempunyai kewajiban untuk melayani majikannya dengan cara apapun yang akan memajukan kepentingannya. Argumen agen yang loyal adalah keliru, karena ”dalam menentukan apakah perintah klien kepada agen masuk akal atau tidak… etika bisnis atau profesional harus mempertimbangkan” dan ”dalam peristiwa apapun dinyatakan bahwa agen mempunyai kewajiban untuk tidak melaksanakan tindakan yang ilegal atau tidak etis”. Dengan demikian, kewajiban manajer untuk mengabdi kepada majikannya, dibatasi oleh batasan-batasan moralitas. Ketiga, untuk menjadi etis cukuplah bagi orang-orang bisnis sekedar mentaati hukum : Etika bisnis pada dasarnya adalah mentaati hukum. Terkadang kita salah memandang hukum dan etika terlihat identik. Benar bahwa hokum tertentu menuntut perilaku yang sama yang juga dituntut standar moral kita. Namun demikian, hukum dan moral tidak selalu serupa. Beberapa hukum tidak punya kaitan dengan moralitas, bahkan hukum melanggar standar moral sehingga bertentangan dengan moralitas, seperti hukum perbudakan yang memperbolehkan kita memperlakukan budak sebagai properti. Jelas bahwa etika tidak begitu saja mengikuti hukum. Namun tidak berarti etika tidak mempunyai kaitan dengan hukum. Standar Moral kita kadang dimasukan ke dalam hukum ketika kebanyakan dari kita merasa bahwa standar moral harus ditegakkan dengan kekuatan sistem hukum sebaliknya, hukum dikritik dan dihapuskan ketika jelas-jelas melanggar standar moral. Kasus etika dalam bisnis : Etika seharusnya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua aktivitas manusia yang disengaja, dan karena bisnis merupakan aktitivitas manusia yang disengaja, etika hendaknya juga berperan dalam bisnis. Argumen lain berpandangan bahwa, aktivitas bisnis, seperti juga aktivitas manusia lainnya, tidak dapat eksis kecuali orang yang terlibat dalam bisnis dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Bisnis merupakan aktivitas kooperatif yang eksistensinya mensyaratkan perilaku etis. Dalam masyarakat tanpa etika, seperti ditulis oleh filsuf Hobbes, ketidakpercayaan dan kepentingan diri yang tidak terbatas akan menciptakan ”perang antar manusia terhadap manusia lain”, dan dalam situasi seperti itu hidup akan menjadi ”kotor, brutal, dan dangkal”. Karenanya dalam masyarakat seperti itu, tidak mungkin dapat melakukan aktivitas bisnis, dan bisnis akan hancur. Katena bisnis tidak dapat bertahan hidup tanpa etika, maka kepentingan bisnis yang paling utama adalah mempromosikan perilaku etika kepada anggotanya dan juga masyarakat luas. Etika hendaknya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya dalam mencari keuntungan. Contoh Merck dikenal karena budaya etisnya yang sudah lama berlangsung, namun ia tetap merupakan perusahaan yang secara spektakuler mendapatkan paling banyak keuntungan sepanjang masa. Apakah ada bukti bahwa etika dalam bisnis secara sistematis berkorelasi dengan profitabilitas? Apakah Perusahaan yang etis lebih menguntungkan dapripada perusahaan lainnya ? Beberapa studi menunjukan hubungan yang positif antara perilaku yang bertanggung jawab secara sosial dengan profitabilitas, beberapa tidak menemukan korelasi bahwa etika bisnis merupakan beban terhadap keuntungan. Studi lain melihat, perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial bertransaksi di pasar saham, memperoleh pengembalian yang lebih tinggi daripada perusahaan lainnya. Semua studi menunjukan bahwa secara keseluruhan etika tidak memperkecil keuntungan, dan tampak justru berkontribusi pada keuntungan. Dalam jangka panjang, untuk sebagian besar, lebih baik menjadi etis dalam bisnis dari pada tidak etis. Meskipun tidak etis dalam bisnis kadang berhasil, namun perilaku tidak etis ini dalam jangka panjang, cenderung menjadi kekalahan karena meruntuhkan hubungan koperatif yang berjangka lama dengan pelanggan, karyawan dan anggota masyarakat dimana kesuksesan disnis sangat bergantung. Akhirnya kita harus mengetahui ada banyak bukti bahwa sebagian besar orang akan menilai perilaku etis dengan menghukum siapa saja yang mereka persepsi berperilaku tidak etis, dan menghargai siapa saja yang mereka persepsi berperilaku etis. Pelanggan akan melawan perusahaan jika mereka mempersepsi ketidakadilan yang dilakukan perusahaan dalam bisnis lainnya, dan mengurangi minat mereka untuk membeli produknya. Karyawan yang merasakan ketidakadilan, akan menunjukan absentisme lebih tinggi, produktivitas lebih rendah, dan tuntutan upah lebih tinggi. Sebaliknya, ketika karyawan percaya bahwa organisasi adil, akan senang mengikuti manajer. Melakukan apapun yang dikatakan manajer, dan memandang keputusan manajer sah. Ringkasnya, etika merupakan komponen kunci manajemen yang efektif. Dengan demikian, ada sejumlah argumen yang kuat, yang mendukung pandangan bahwa etika hendaknya diterapkan dalam bisnis. . CONTOH PELANGGARAN ETIKA BISNIS • Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk Melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum. • Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi • Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut. Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit • Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja. • Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal. • Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang • Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat. Sumber : Fitriansyah Hambali, SE., MM. & Dr. Herry Sussanto http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm

Minggu, 25 September 2011

Video Erotis Iklan Pompa Air Shimizu

Dalam dunia bisnis, media iklan sering digunakan para produsen untuk memasarkan produknya. Pengertian dari iklan sendiri adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal yang dibiayai oleh sponsor tertentu. Salah satu media iklan yang umum digunakan oleh produsen dalam memasarkan produknya adalah melalui media iklan di televise. Media iklan di televise dipilih karena merupakan salah satu media iklan yang paling efektif dalam menyampaikan pesan kepada konsumen potensial. Namun sayangnya, saat ini tidak semua iklan di televise dapat dikatakan baik. Ada beberapa tayangan iklan ditelevisi yang kurang baik, sebab iklan tersebut kurang memikirkan unsur etika dalam tayangan iklannya. Contohnya adalah saat ini banyak sekali iklan yang secara terang- terang menghina atau menyindir para pesaing. Perang tariff telepon seluler misalnya. Ada juga iklan yang memaanfatkan agama untuk mengkomersilkan barang dagangannya. Atau ada pula iklan nakal yang menggunakan kemolekan tubuh wanita untuk menarik perhatian para penonton tv sehingga iklannya dapat disaksikan dan menarik perhatian. Wanita cantik dan seksi masih diyakini mampu meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan. Misalnya saja seperti iklan berbau erotis pompa air Shimizu yang ditayangkan di televisi sejak beberapa hari terakhir ini. Iklan ini kemudian banyak menuai protes karena dianggap sebagai tontotan yang menjurus porno. Dalam iklan Shimizu yang berdurasi sekitar 30 detik itu memang menyuguhkan sensasi erotis yang cukup menantang. Iklan ini diawali seorang wanita memakai pakaian tidur dengan belahan dada terbuka merengek kepada pasangannya. "Kalo nggak mancur terus kapan enaknya," katanya dengan mimik menggoda. Selanjutnya, si cewek pergi ke mall. Dia ditawari oleh penjual obat kuat lelaki. Namun, ia justru datang ke toko pompa air merek Shimizu. Di akhir cerita, setelah pompa air Shimizu itu dipasang, si wanita seksi itu bergoyang erotis diiringi irama dangdut. Kemudian saat disiram oleh prianya, wanita itu berkata dengan nada manja, "Basah deh.....". Tayangan iklan seperti yang disebutkan diatas tentu sangat tidak pantas dan tidak beretika. Dari sisi kreatif iklan, tentu ini merupakan bentuk kreatifitas paling rendah. Karena, Iklan seperti ini hanya mengambil gampangnya saja tanpa memikirkan efeknya. Berkut ini adalah surat peringatan tertulis untuk iklan pompa air shimizu dari Komisi Penyiaran Indonesia :
sumber : http://kpi.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=30096%3Aperingatan-tertulis-iklan-pompa-air-qshimizuq-rcti&catid=12%3Aumum&lang=id

Minggu, 03 April 2011

Magnet Curhat




Judul : Magnet Curhat
Pengarang : Primadonna Angela
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Desain dan Ilustrasi Sampul : Maryna Design
Tema : metropop, romantisme, curhat, kasih tak terucap
Tebal : 232 hlm
Rilis : Maret 2010


Sinopsis (cover belakang)

Curhat memang mengasyikkan---tapi tidak bagi Chenoa Rosa. Statusnya yang masih single tidak menghalangi mereka yang sudah berumah tangga untuk curhat padanya. Julukan Magnet Curhat pun disandangnya dengan enggan. Toh Chenoa juga punya tempat curhat---sahabat emailnya nan misterius, Excalibur alias X.

Setelah berbulan-bulan, Chenoa akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten pribadi. Seakan hidupnya kurang rumit saja, ia jatuh cinta pada Stefan, cowok yang lebih muda, yang bekerja paruh waktu sebagai satpam dan sopir.

Jati dirinya sebagai magnet curhat teruji ketika ia menyimpan sebuah rahasia. Apa Chenoa akan tetap memegang teguh rahasia yang dipercayakan padanya, meskipun dengan demikian Stefan akan menjauh darinya?



Setelah membaca novel ini saya merasa judul itu tidak menjadi inti pokok dari alur cerita novel tersebut, melainkan hanyalah sebagai bumbu penyedap kisah romantis yang dibangun Donna. Secara garis besar lebih fokus membahas percintaan tokoh utama yang dalam cerita novel ini adalah berperan sebagai magnet curhat oleh lingkungan sekitarnya.

Drama dan konflik yang digambarkan dalam novel ini juga sederhana. Karakter tokoh utamanya, Chenoa Rosa, lebih mirip campuran antara menggemaskan dan menyebalkan. Betapa tidak, hampir di keseluruhan halaman Chenoa kelihatan bingung, bimbang, dan selalu banyak pertimbangan, Terlepas dari ide magnet curhat-nya yang ternyata sekadar tempelan, kisah fiksi romantisnya sendiri hadir tanpa menawarkan orisinalitas.

Maka pendapat pribadi saya adalah novel ini kurang bagus sebagai novel metropop, ending-nya tidak meninggalkan kesan bagi pembacanya. Tidak memberikan hal baru bagi pembaca. Tetapi saya suka pada material cover dan warnanya yang bagus. Karena dapat membuat orang tertarik untuk membaca bahkan membelinya.

PESAN SINGKAT



Malam sudah semakin larut tetapi Dini masih asik bergulat dengan lamunannya. Dia merasa sayang melewatkan malam yang indah ini tanpa membayangkan diri Andi, seorang cowo yang baik dan menggemaskan. Tak lama mata Dini terpejam, ia berharap bisa memimpikan Andi dan malam itu Dini terlelap dengan berjuta rasa bahagia di hatinya.

Pagi telah menjelang, Dini sudah bersiap berangkat ke sekolah padahal jam masih menunjukan pukul 06.12 pagi. “Apa aku ke pagian ya?” Dini berucap dalam hati tetapi kekhawatirannya hilang seketika saat Hpnya bergetar menunjukan adas sms yang masuk. Dini membaca sms itu pelan “Din, udah siap belum? Aku boleh jemput kamu sekarang?”. Dini dengan cepat membalas sms itu dengan wajah yang berseri-seri. “Iya, boleh kok, aku tunggu di depan rumah ya”. Setelah memastikan smsmnya sudah terkirim Dini bergegas keluar kamar tetapi ia memastikan dulu, apakah penampilannya cukup bagus atau tidak. Lalu Dini keluar dari rumah, matanya tertuju pada sosok yang terlihat sempurna yang menunggunya itu. Andi dengan motornya, tersenyum menatap Dini, dan langsung berkata “Hai Din aku gak kepagian kan?” Dini menjawab dengan cepat “Enggak asik kok kalau pagi kayak gini, kan jalanan belum macet”. Andi tersenyum lagi dan memakai helmnya dan berkata tak jelas karena terhalang helm yang menutup seluruh mukanya.

“Yaudah naik aja! Kita berangkat sekarang” dengan pelan Dini naik ke atas motor, lalu Andi mengendarai motornya dengan hati-hati, dia begitu sibuk memperhatikan jalan sehingga tidak menyadari bahwa di belakangnya Dini sedang berusaha sekuat tenaga menyembunyikan rasa senangnya, samara-samar dia tersenyum. Dini merasa senang bisa berangkat sekolah bersama Andi. “Akhirnya, apa yang tunggu dari semalam bisa terjadi” Dini mengatakannya dalam hati.. dan pagi itu.. dilalui Dini dengan perasaan yang bahagia. Sesampainya disekolah Dini menyapa seluruh temannya dengan raut wajah yang cerah. Dini tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Andi, yang di jawab dengan suatu kalimat sederhana yang mampu membuat jantung Dini berhenti berdetak. “Iya sama-sama. Aku seneng bisa berangkat bareng kamu pagi ini”. Dan hari itu di habiskan Dini dengan kegembiraan yang melanda hatiny. Ia terus bersyukur dalam hati.

Sudah 3 Minggu berlalu sejak Andi menjemput Dini untuk berangkat bersama ke sekolah setelah itu hubungan mereka semakin akrab. Tak pernah sehari pun mereka lupa ber smsan walaupun di sekolah mereka jarang mengobrol. Kalu bertemu mereka hanya saling tersenyum dan berbicara seperlunya. Tetapi Dini tak mengeluh dangan keadaan itu, dia mengerti dan memahami apa yang telah terjadi…dan Dini semakin menyukai Andi karena sifatnya yang tenang, pendiam juga baik itu mampu memberikan kedamaian yang nyata dalam hidupnya, meskipun hanya lewat sms,,, sebuah pesan singkat saja.

Dini adalah gadis yang mempunyai hobi menulis puisi. Dia selalu menuangkan apa yang ada di fikirannya lewat bait-bait puisi yang di buatnya. Seperti malam ini, Dini sedang mencurahkan isi perasaannya di suatu kertas file…dia sedang menulis tentang rasa sayangnya kepada Andi, yang telah tertimbun lama tanpa di ketahui siapa-siapa,, tetapi tiba-tiba…”Tik..tik..” terdengar suara sms masuk dengan sigap Dini membacanya, “Din,, kamu lagi apa?” ternyata itu adalah sms dari Andi, Dini lasngsung membalasnya cepat “Aku lagi iseng membuat puisi nih,, kamu sendiri lagi apa ndi?” Ndi adalah panggilan kesayangan Dini untuk Andi, lalu sms Dini mendapat balasan “Puisi apa Din? Pasti bagus deh puisinya.. aku lagi nonton tv aja.” Dan Dini membalas “ puisi tentang perasaan ku Ndi, aku nulis buat seseorang yang aku suka ,,, yang aku sayang juga… orang itu baik banget!! Sempurna banget aku belum pernah ketemu orang sebaik dia..” lalu Dini menekan tombol send, ia berharap Andi bisa mengerti bahwa orang yang dia maksud dalam sms itu adalah Andi sendiri , bukan siapa-siapa karena hanya Andi yang Dini sayang. Hp Dini berbunyi lagi, menandakan sms yang masuk “Wah,,, siapa tuh? Orang yang sempurna itu kasih tauin dong?” Dini membalas pesan singkat itu… “Ada deh,, tapi masa kamu gak tau? Oia, aku boleh ngirim puisinya ke kamu gak? Aku pengen kamu baca.” Dan Andi membalasnya “Boleh banget, aku selalu suka baca sms kamu.” Setelah itu Dini sibuk memindahkan tulisan tangannya ke Hp. Ia mengetik dangan pelan, Dini ingin mendalami setiap bait puisi yang penuh makna itu. Puisi yang Dini kirim itu, bercerita tentang perasaan tulusnya.. lalu Dini mengirimkan ke nomor Hp Andi, ia merasa cemas, akankah Andi mengerti maksudnya… Apakah Andi akan menyadari bahwa dirinyalah orang yang sempurna itu.

Di malam selanjutnya,,,
Andi dan Dini sedang mengobrol lewat sms . mereka tak pernah bosan melakukannya, malah,, malam akan begitu terasa sepi bila mereka saling tidak mengabari. Dini memulai percakapan itu terlebih dahulu… “Ndi aku mau mengirim sms ini ke kamu boleh gak?”
“Bolehlah aku tunggu ya!” Lalu Dini mengirimkan puisinya yang indih itu,, yang masih berceerita tentang rasa sayangnya kepada Andi, orang yang begitu sempurna di hatinya.
Sekian waktu bergulir,,, Dini masih menunggu balasan sms dari Andi. Dini bergumam,, “kok lama ya balesnya tumben deh…” dan tiba-tiba Hp Dini berbunyi, dengan cepat Dini membuka sms itu ,, ternyata sebuah bait puisi dari Andi ..Suatu ulasan senyum bahagia tersirat di wajah Dini.. puisi itu seolah-olah menceritakan Andi telah mengerti maksud Dini.. dan Andi juga merasakan hal yang sama tetapi Dini tidak mau senang dulu. Ia menanyakan untuk siapa puisi itu dan Andi membalasnya dengan sedikit kata tetapi membuat hati Dini seperti melambung ke udara “Kamu,, puisi kamu buat kamu Din!” Dini mengira ngira dalam hatinya “Apa iya,, Andi udah tau kalau aku suka dia, apa mungkin Andi udah ngerti ?” Dini membalas sms Andi “Maksud kamu? Aku? Yang bener? Masa puisi yang bagus dan dalam itu buat aku.” Andi menjawab “Iya buat kamu,,, kalau puisi kamu buat siapa?” Dini langsung menjawab smsnya ,, yang bertuliskan “Buat yang baca … buat orang yang sempurna!” Andi membalas dengan suatu pertanyaan yang membuat Dini bingung haruskah ia jujur?
“Jadi orang yang sempurna itu aku?” Dini membalas pertanyaan Andi itu dengan sebuah jawaban yang berkelit.
“Akun takut jawabnya.. karena aku takut hubungan baik antara aku dengan orang yang sempurna itu jadi enggak baik lagi.” Lalu Andi menjawab… “Kenapa harus takut,, kamu jujur sama aku, orang yang sempurna itu siapa?” Dini merasa tergetar hatinya, ia masih ragu untuk berterus terang tapi akhirnya ia memberanikan diri membalas smsm itu dengan jujur. “Aku takut jawabnya Ndi, tapi aku yakin kamu sekarang ngerti.. orang yang sempurna itu siapa… Itu kamu!”
Lalu Andi membalas “Kamu gak usah takut karena aku juga suka sam kamu…” Saat Dini membaca sms balasan dari Andi itu… dia menangis lirih.. karena Dini merasa bahagia sekaligus takut akan kenyataan itu dalam hati… Ia merasa tak pantas menyayangi Andi karena menurutnya Andi yang sempurna itu terlalu indah untuk dirinya.. yang sering melakukan banyak kebodohan dalam hidupnya.
Sekarang Dini hanya bisa berharap semoga hari berikutnya dapat berjalan baik… dan hasil dari kejujuran mereka malam ini masih menjadi rahasia suatu kehidupan, entah apa yang akan terjadi pada esok hari.

Minggu, 27 Maret 2011

“ DIARY BIRU ”

oleh: Dandy Kurnia



Cinta adalah sebuah misteri. Tiba-tiba datang, tiba-tiba pergi. Bisa membuat senang, bisa juga membuat sedih. Begitulah kata-kata terakhir yang di tulis Nadia dalam buku hariannya. Ia kelihatan begitu kesepian. Setiap hari ia selalu menumpahkah segala perasaan yang ia rasakan ke dalam buku hariannya.

Nadia adalah nama seorang gadis yang lucu, baik hati, dan memiliki paras yang cantik. Tapi sayangnya sudah hampir satu tahun ini ia hidup tanpa didampingi seorang kekasih. Saat ini Nadia kuliah disalah satu universitas negri di Jakarta.

“Hai Nad…”, terdengar suara seorang pria memanggil namanya. “ Hai juga..”, jawab Nadia. Ternyata itu suara Riki. “Lagi ngapain panas-panas duduk di taman kampus ?” tanya Riki. “Nggak lagi ngapa-ngapain kok, Cuma lagi nulis diary ” Jawab Nadia.

Riki adalah mahasiswa fakultas ekonomi. Ia memiliki wajah yang tampan dan juga bersifat baik hati. Jadi wajar saja bila banyak wanita yang menaruh hati padanya. Tarmasuk Nadia, sebenarnya ia telah lama memendam perasaan sukanya terhadap Riki.

“ Oh… lagi nulis diary, boleh liat nggak?” tanya Riki. “Nggak boleh dong, inikan rahasia” Jawab Nadia. “ Yawdah kalo nggak boleh liat, eh.. aku laper niyh…, aku mau makan dikantin dulu yha.., mau ikut nggak?” tanya Riki. “ Nggak ah… aku belum laper, lagian aku masih mau disini, mau terusin nulis diary..” jawab Nadia. “ yawdah kalo gitu, aku ke kantin dulu yha…” kata Riki.

Nadia pun kembali duduk sendiri disebuah bangku di taman kampus. Ia pun kembali menulis diary kesayangannya. “ Tuhan memang sangat bijaksana , ia menciptakan seseorang tanpa harga, karena jika ia melakukannya, aku takkan mampu untuk membeli seseorang yang sangat berharga seperti kamu…”

Tiap kalimat dalam tulisan di diarynya menggambarkan seseorang yang sangat dicintainya. Orang yang sangat berarti bagi dirinya.

Setelah menyelesaikan kalimat itu, Nadia pun beranjak dari tempat duduknya. Kemudian ia pergi menuju kantin. Ternyata disana masih ada Riki yang sedang menikmati makanannya. Nadia pun menghampiri Riki.

“Boleh ikut makan ga?” tanya Nadia. “ Boleh-boleh, silahkan..” jawab Riki. Nadia pun duduk disamping Riki. “ Pak!! Pesan nasi goreng sama es teh manis yha..!!” pesan Nadia kepada salah satu pelayan. “Suka makan nasi goreng yha?” tanya Riki. “ Iya.. aku suka banget… Emangnya kenapa ?” Nadia berbalik bertanya. “ Nggak kenapa-kenapa.., Kok sama yha? Aku juga suka banget makan nasi goreng.” Jawab Riki. “Oh yha..? wah kalo begitu kita bisa sering-sering makan bareng dong?.. Hehe.. Becanda” jawab Nadia dengan wajah berseri-seri. “boleh-boleh, atur aja… “ jawab Riki.

Mereka berdua pun asik menikmati makanan sambil mengobrol dan sesekali bercanda riang. Hati Nadia pun berbunga-bunga. Karena ia bisa makan bareng dengan pria pujaan hatinya. Mungkin perasaan Nadia sama dengan perasaan orang yang sedang terbang ke bulan.

Setelah cukup lama mengobrol dan menghabiskan makanan masing-masing, Nadia beranja pergi meninggalkan Riki. “ Rik.., aku duluan yha.., masih ada dua jam kuliah niyh…” kata Nadia. “ Oh.. Yawdah.., Met Belajar yha!..” jawab Riki.

Kini Riki duduk seorang diri dibangku kantin. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah buku berwarna biru yang tergeletak di meja. Ternyata buku itu adalah buku diary milik Nadia. Karena rasa penasarannya ia pun membuka buku itu, lalu membacanya selembar demi selembar. Setelah membaca beberapa lembar, mata Riki tertuju pada sebuah tulisan yang diberi tinta berwarna merah.

“Seperti sebuah nada yang tak akan pernah mati, begitu pula rasa cintaku kepadamu Riki”. Begitulah bunyi tulisan yang diberi tinta merah. Riki pun terkejut membaca tulisan itu. Ia tak percaya ternyata Nadia menyukai dirinya. Ia pun merasa bingung. Ia terharu dengan kalimat-kalimat indah yang ditulis Nadia untuk menggambarkan dirinya. Setelah membaca semua isi buku diary Nadia, ia pun berniat mengembalikan buku diary itu. Ia juga berniat untuk menanyakan perasaan Nadia yang sesungguhnya. Ia keluar dari kantin lalu ia menunggu nadi keluar dari kelasnya. Setelah menunggu cukup lama, Nadia keluar dari kelasnya. Riki langsung menarik tangan Nadia.

“ Nadia, aku mau ngomong sesuatu” kata Riki. “Mau ngomong apa?” tanya Nadia. “ Jangan disini yha.., kita ngomongnya ditaman kampus aja..” jawab Riki. “ Emang kamu mau ngomong apa siyh? Kayaknya serius banget…?” tanya Nadia. “ Nanti juga kamu tahu..” jawab Riki singkat. Mereka berdua berjalan keluar menuju taman kampus. Mereka duduk dibangku yang berada dibawah sebuah pohon yang rindang.

“ Mau ngomong apa sih?” aku jadi deg-degan..” tanya Nadia. Lalu Riki mengeluarkan sebuah buku dari tasnya. “ itukan buku diaryku…!” Nadia berteriak. “Iya.. tadi ketinggalan di kantin” jawab Riki. “ oh iya.. aku lupa.. tadi aku taruh diatas meja, kamu nggak baca-baca diary aku kan?” tanya Nadia. “ Sebelumnya aku minta maaf yha.., aku tadi sempat baca diary kamu” kata Riki. “ Ih.. kokkamu nggak sopan gitu sih!” kata Nadia dengan nada yang sedikit marah. “ Kamu baca sampai mana?” tanya Nadia.“semuanya” jawab Riki. “ Jadi kamu tahu dong tentang…..” Nadia tidak sanggup meneruskan kalimatnya. “Perasaan kamu ke aku?”tanya Riki. Nadia hanya mengangguk. “Iya.. aku sudah tahu semuanya, kerena itu kamu aku ajak ngomong disini” kata Riki. “ Duh..aku jadi malu nih, Trus gimana ?” tanya Nadia. “ memang sudah berapa lama kamu suka sama aku?” tanya Riki. “ Sudah lama, kira-kia 8 bulan yang lalu.” Jawab Nadia.



Kenapa kamu bisa suka sama aku?” Riki kembali bertanya. “ Habis kamu orngnya baik dan perhatian lagi, apalagi waktu aku baru putus dari Roy, kamu ngasih aku nasehat dan harapan yang bagus, nah dari situ aku mulai tertarik sama kamu.” Jawab Nadia. “ Nad.. sebelumnya aku minta maaf yha..” kata Riki. Minta maaf kenapa? tanya Nadia. “Sepertinya kamu harus melupakan perasaan kamu ke aku deh..” kata Riki. “Emang kenapa?” tanya Nadia. “Soalnya sekarang aku sudah ada yang punya, jadi aku nggak ingin kamu terlalu mengharapkan aku, kamu bisa ngertikan ?” jelas Riki.

Hati Nadia hancur seketika ketika mendengar Riki berkata seperti itu. Bagaikan disambar petir. Perasaan Nadia hancur berkeping-keping. Namun ia mencoba sabar dan menerima apa yang tlelah terjadi.

“ Iya aku ngerti kok.., yang penting kamu sudah tahu bagaimana perasaan aku kepadamu.” Jawab Nadia. “Yawdah.. bagus deh kalau kamu bisa ngerti, tapi kita tetap temenankan? tanya Riki. “ Iya dong..kita kan temenan sudah lama, masa Cuma gara-gara masalah ini pertemanan yang udah lama kita jalin jadi putus.” kata Nadia.” “Ok deh kalau gitu.., Yawdah deh..aku Cuma mau ngomongin itu aja, terima kasih yha atas pengertiannya, tapi kamu nggak kenapa-kenapa kan? “ tanya Riki. “ Nggak kenapa-kenapa kok, Cuma sedikit sedih” jawab Nadia. “ Kamu nggak perlu sedih, banyak kok cowok yang suka sama kamu…, pasti kamu dapet yang lebih baik dari pada aku.” Riki mencoba menghibur Nadia.

Karena sudah tak mampu menahan linangan air matanya, Nadia pun beranjak pergi. “ Yawdah deh, aku pulang dulu yha.” Nadia lalu berdiri dan berbalik badan meninggalkan Riki. Terlihat jelas raut wajah sedih yang terlihat di wajah Nadia. Riki sempat melihat raut wajah itu. Riki menjadi merasa bersalah.

Sesampainya dirumah Nadia langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia menangis tersedu-sedu, dengan perasaan kalut dan hancur ia mengambil buku diary dari tasnya. Ia mencoba menuangkan seluruh perasaan yang ia rasakan ke dalam buku itu.

Setelah ia bisa mengendalikan diri dan berhenti dari tangisnya, ia pun mulai menulis. Kata demi kata ia tulis dengan penuh perasaan. Ia tuangkan semua perasaan yang rasakan saat ini. Perasaan kecewa, sakit hati, semua ia tuangkan dalam sebuah tulisan :

Sehari ini telah memunculkan

Kegalauan dalam jiwa dan perasaanku

Karena rasa cintaku padamu

Tak terbatas ruang dan waktu

Kini setiap detik yang kulalui

Terasa hampa tanpa dirimu

Seperti ada bagian yang hilang

Dari dalam diriku

Aku pun mengerti

Hanya kamu yang bisa

Mengisi kekosongan dihatiku

Namun sayang……

Kau telah memiliki bunga dihatimu

Mungkin aku memang tak pantas untukmu

Karena aku hanyalah

Manusia tersesat yang menunggu mati

Begitulah isi lembar terakhir dari buku diary milik Nadia. Kini buku diary itu telah tertutup dan tersimpan di sebuah laci. Begitu pula perasaan Nadia terhadap Riki yang kini telah tertutup dan hanya tersimpan dalam hati.

Andai

Sulit menggambarkan ini semua..
Saat aku memandang sebuah cermin kehidupan..
Disana terdapat banyak realita dan kenyataan hidup…..
realita yang sulit ditebak..
segala penat remukkan semua hasrat..
andai saja ada pengandaian…
aku ingin berandai- andai…
kamulah kepingan yang hilang dari tubuh dan jiwaku..
kamulah potongan rusuk yang hilang dari tubuhku…
dan andai saja aku bisa memohon padamu Tuhan..
aku ingin kau tumbuhkan cinta dihatinya untukku…
hanya satu untukku….

Selasa, 15 Februari 2011

Orang Mampu Dilarang Pakai BBM Bersubsidi



Pasca disetujuinya pembatasan BBM bersubsidi oleh DPR dalam rapat kerja, pemerintah siap untuk menjalankan tata cara pengaturan kebijakan itu. Pada Maret 2011 kebijakan itu akan diterapkan dan wilayah JABOTABEK akan menjadi yang pertama untuk pembatasan BBM.
Pembatasan subsidi BBM untuk mobil pribadi lebih baik dari pada harus menaikkan harga premium. Sebab sudah bukan rahasia lagi kalau BBM bersubsidi selalu digunakan oleh golongan orang yang secara financial mampu. Jika terus begini tanpa dibatasi penggunaan BBM sama saja pemerintah memberikan subsidi BBM kepada orang mampu. Tinggal rakyat kecil hanya bisa menyaksikan haknya dipakai oleh orang berkantong tebal.
Sedangkan jika pemerintah mengambil opsi menaikkan harga premium, dampaknya akan sangat luas. Belajar dari kenaikkan – kenaikkan sebelumnya, setiap kenaikkan BBM selalu diikuti lonjakan harga pangan. Padahal saat ini harga pangan sudah tinggi. Dengan menaikkan harga premium, harga pangan akan semakin tinggi dan memicu inflasi dalam jumlah yang tinggi.
Jadi, menurut saya langkah pemerintah membatasi penggunaan BBM bersubsidi untuk mobil ber-plat hitam adalah langkah yang tepat. sebab jika pemerintah memilih untuk menaikkan harga BBM tentu yang akan dirugikan adalah rakyat kecil. Kebijakaan yang dikeluarkan pemerintah pada prinsipnya adalah untuk menjaga agar perekonomian nasional bisa berjalan lebih stabil, terjaga, dan mensejaterakan rakyat.
Menurut pemerintah saat ini adalah tidak menginginkan adanya kebijakan yang menimbulkan distorsi. Jadi menurut saya dengan pembatasan subsidi BBM untuk mobil pribadi sudah sangat tepat, karena ini berdampak pada masyarakat kelas menengah sampai bawah. Jangan sampai rakyat kita berteriak karena harga premium nanti dinaikkan, karena ini tidak relevan sekali dengan kondisi saat ini.

Minggu, 16 Januari 2011

Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.[1] Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.[2] Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. [1]
Aplikasi
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.[3] Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.[3] Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.[3] Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.[4] Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.[4] Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.[4] Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.[4] Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.[4]
Roda analisis konsumen
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.[4] Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.
Afeksi dan kognisi
Tipe respons afektif
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling mempengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernafasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.
Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:[5]
1. Pengenalan masalah (problem recognition).[1] Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.[1]
2. Pencarian informasi (information source).[1] Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.[1] Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).[1]
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).[1] Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.[1]
4. Keputusan pembelian (purchase decision).[1] Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.[1] Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.[1]
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.[6] Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.[7] Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.[1] Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan.[1] Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.[1]
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:[1]
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.[1]
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.[1]
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.[1]
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.[1] Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.[1]

sertifikat




Sabtu, 15 Januari 2011

Consumer Behavior

Pengaruh Lingkungan
• Budaya
• Kelas social
• Pengaruh Pribadi
• Keluarga
• Situasi

Kelompok Acuan
Pengaruh Pribadi kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen diekspresikan Kelompok Acuan Komunikasi Lisan. Kelompok Acuan (reference Group) diperkenalkan pertama kali oleh Herbert H. Hyman The Psychology of Status (1942) Kelompok Acuan merupakan orang atau kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu. Dalam Perspektif Pemasaran, Kelompok Acuan merupakan kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.

Jenis Kelompok Acuan

Kelompok Formal dan Informal

Kelompok Formal adalah kelompok yg memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaan yang terdaftar secara resmi.

Kelompok Informal adalah kelompok yg tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan sifat keanggotaan tidak tercatat

Kelompok Aspirasi dan Disosiasi

Kelompok Aspirasi adalah kelompok yg memperlihatkan keinginan untuk mengikuti norma, nilai maupun perilaku dari orang lain yang dijadikan kelompok acuannya

Kelompok Disosiasi adalah seseorang atau kelompok yg berusaha untuk menghindari asosiasi dengan kelompok acuan.

3 Macam Pengaruh Kelompok Acuan

Pengaruh Normatif
yaitu pengaruh dari kelompok acuan terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuti akan semakin kuat pengaruhnya, jika :
• Tekanan kuat untuk mematuhi norma-norma yang ada
• penerimaan sosial sebagai motivasi kuat
• produk dan jasa yg dibeli akan terlihat sebagai simbol dari norma sosial

Pengaruh Ekspresi Nilai
yaitu pengaruh dari kelompok acuan terhadap seseorang dgn harapan orang tsb dapat dipandang sama dengan kelompok acuan

Pengaruh Informasi
yaitu pengaruh dari kelompok acuan yang memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih baik.

Beberapa Kelompok Acuan Yang Terkait Konsumen
Kelompok Persahabatan (Friendship or Peer Groups)
Kelompok Belanja (Shopping Groups)
Kelompok/Masyarakat Maya (Virtual Groups or Communities)
Kelompok Pegiat Konsumen (Consumer Action Groups)

Beberapa Kelompok Acuan Yang Digunakan Dalam Komunikasi Pemasaran
Selebriti
Ahli atau Pakar
Orang Biasa (The Common Man)
Para Eksekutif dan Karyawan
Karakter Dagang / Juru Bicara (Trade or Spokes-Character)
Penguatan Lainnya Sebagai Kelompok Acuan
Seperti: LPPOM MUI, YLKI, ISO etc

Komunikasi Lisan
Seorang Konsumen seringkali meminta pendapat mengenai produk dan jasa kepada teman, keluarga atau kelompok acuan lainnya.

Proses Komunikasi dengan kelompok acuan dilakukan secara lisan

Kelompok acuan yang memberikan pendapat atau opini disebut pemberi pengaruh atau pemimpin opini (Opinion Leader)

Komunikasi Lisan
Beberapa Alasan konsumen meminta pendapat :
1. Tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengambil keputusan
2. Produk bersifat rumit dan sulit dievaluasi dgn kriteria yang objektif
3. Tidak memiliki kemampuan utk mengevaluasi produk/jasa
4. Sumber informasi lain dianggap memiliki kredibilitas rendah
5. Orang yang berpengaruh lebih mudah dihubungi daripada sumber lainnya, sehingga bisa menghemat waktu untuk berkonsultasi
6. Adanya hubungan sosial yang kuat antara influencer dan konsumen
7. Konsumen tersebut membutuhkan persetujuan sosial

Implikasi Strategi Pemasaran
Dari Pengaruh Pribadi

• Memonitor Isi Penyataan Lisan
• Kepercayaan Tunggal Akan Komunikasi Lisan
• Menggunakan Influencer sebagai Target Pasar
• Menstimulasi Komunikasi Lisan
• Menciptakan Influencer

Pengertian
Keluarga
yaitu Kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan
melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama

Rumah Tangga
Keluarga & Rumah Tangga
Rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu rumah tangga biasa dan rumah
tangga khusus

Rumah Tangga Biasa adalah seorang atau kelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu

Rumah Tangga Khusus (i) orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti
asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah tahanan yg pengurusan
kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu lembaga, dan (ii) kelompok orang
yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih

Peranan Anggota Keluarga Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian
1. initiator
2. influencer
6. user
4. decider
5. buyer
3. gatekeeper

Peranan Suami & Istri Dalam Pengambilan Keputusan Keluarga
1. istri dominan
2 suami dominan
3. keputusan otonomi
4. keputusan bersama

Siklus Hidup Keluarga
Siklus Hidup Keluarga menggambarkan tahap-tahap yang dijalani oleh sebuah keluarga dengan semakin meningkatnya usia anggota keluarga Setiap tahap keluarga akan menggambarkan kebutuhan yang berbeda Sehingga keluarga pun akan membutuhkan produk dan jasa yang berbeda

Tahap Siklus Hidup Mowen dan Minor (1998, hal 525)
1. Bujangan I Belum Kawin – Single Pengantin Baru Menikah dan belum memiliki anak, usia di bawah 35 tahun
2. Keluarga Lengkap I Keluarga Lengkap, istri < 35 tahun dan anak < 6 tahun
3. Keluarga Lengkap Lambat Keluarga Lengkap, istri > 35 tahun dan anak < 6 tahun
4. Keluarga Lengkap II dan III Keluarga Lengkap, anak < 6 tahun dan anak > 6 tahun tinggal bersama
5. Keluarga Tanpa Anak Suami dan Istri < 65 tahun tanpa anak di rumah
6. Keluarga Lanjut Suami dan Istri > 65 tahun tanpa anak di rumah
7. Bujangan II Belum Kawin, usia di bawah 65 tahun
8. Bujangan III Belum Kawin, usia di atas 65 tahun
9. Orang Tua Tunggal Ayah dengan anak-anaknya atau Ibu dengan anak-anaknya, usia orang tua <65 tahun
10. Keluarga Tanpa Anak Pasangan yang tidak memiliki anak, baik karena atas kehendaknya atau bukan kehendaknya
11. Keluarga Lainnya Sekelompok orang yang bersaudara tinggal bersama

Wanita Sebagai Konsumen
Wanita adalah konsumen potensial yang membeli begitu banyak barang dan jasa
• Peningkatan Pendidikan
• Kesempatan Kerja yg Lebih Baik
• Pendapatan yg lebih baik Peningkatan Daya Beli
• Peningkatan Pembelian Produk

Sosialisasi Anak Sebagai Konsumen
Sosialisasi anak sebagai konsumen diartikan sebagai proses dimana seorang anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan sikap yang relevan dengan fungsinya sebagai konsumen di pasar Proses Sosialisasi tersebut juga diartikan sebagai proses bagaimana seorang anak memperoleh pengetahuan tentang barang dan jasa serta pengetahuan konsunsu, dan pencarian informasi dan keterampilan untuk menawar barang dan jasa Memahami bagaimana proses sosialisasi anak sebagai konsumen adalah sangat penting bagi para pemasar. Jika pemasar mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses sosialisasi tersebut, maka pemasar bisa merancang strategi pemasar yang bisa mempengaruhi faktor-faktor tersebut

Model Proses Sosialisasi Schiffman dan Kanuk (2000)
Anak Muda
• Anggota Keluarga
Mempengaruhi Nilai-nilai Dasar dan Perilaku
- Agama
- Keterampilan Individu
- Cara Berpakaian
- Etika, Sopan Santun
- Motivasi Belajar
- Pekerjaan, Karier
- Norma Perilaku Konsumen

• Lainnya Teman-teman
Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
yang lebih Ekspresif
- Gaya
- Fashion
- Fads
- “in/out”
- Perilaku Konsumen Yang Diterima

Karakteristik Situasi Konsumen

Pengertian
Pengaruh Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek Engel, et.al (1994)

Situasi Konsumen adalan faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu
Mowen dan Minor (1998)


1. Lingkungan Fisik
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi,
dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling
konsumen

2. Lingkungan Sosial
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut

3. W a k t u
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antarkonsumen

4. T u j u a n
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri

5. Suasana Hati
Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa,
sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.

Jenis Situasi Konsumen
1. Situasi Komunikasi
2. Situasi Pembelian
3. Situasi Pemakaian

Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi

Komunikasi yg dilakukan bisa bersifat pribadi atau nonpribadi
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1. Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
2. Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb
3. Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan di depan toko

Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain

Bentuk Utama Pengaruh Situasi Lingkungan Fisik Toko Eceran – Lingkungan Informasi

a. Ketersediaan Informasi
Informasi mengenai produk harus tersedia di toko, antara lain informasi tentang
harga, cara pembayaran, adanya petugas atau wiraniaga yang bisa ditanya dsb.

b. Format Informasi
Pengelola harus merancang bagaimana informasi disampaikan kepada konsumen. Misal, label harga ditempelkan di masing-masing produk, atau di tempel di rak

c. Bentuk Informasi
Misal tentang informasi kualitas produk telur dibuat dalam bentuk semantik (Kualias A – Sangat Baik, kualitas B – Baik, Kualitas C – Sedang) atau dalam bentuk numerik (Kualitas A - berat 50-60 gr/butir, Kualitas B – berat 40-50 gr/butir)


Bentuk Utama Pengaruh Situasi Lingkungan Fisik Toko Eceran – Lingkungan Toko

a. Lokasi Toko
Lokasi Toko sangat mempengaruhi keinginan seorang konsumen untuk datang
dan berbelanja. Para Pedagang Kaki Lima adalah orang yang paling tahu mengenai pentingnya lokasi

b. Layout toko
Layout toko mencakup tata letak produk, kasir dan arus lalu lalang konsumen di
dalam toko. Tata letak yang baik akan membantu produsen agar bisa menampilkan produknya dengan baik, memudahkan konsumen berbelanja, dan meningkatkan efisiensi kerja perugas.

c. Musik
Musik adalah bagian penting untuk melengkapi kenyamanan suatu toko. Tata suara
penting sebagai media komunikasi langsung antara pengelola toko dengan konsumen. Suatu hasil penelitian menyatakan bahwa musik dengan tempo lambar
menyebabkan waktu berbelanja lebuh lama dan jumlah uang yg dibelanjakan lebih
banyak dibanding dengan musik tempo cepat yang diperdengarkan

d. W a r n a
Warna adalah unsur penting dalam interior sebuah toko. Warna yang cerah seperti
kuning dan merah akan lebih menarik pengunjung untuk datang ke toko dibandingkan warna yang lembut seperti hijau dan biru.

e. Produk yang tersedia di tempat penjualan
Produk yang dipajang di rak bisa berfungsi sebagai rangsangan yang menarik
konsumen untuk melihat dan membeli produk tersebut. Konsumen lebih tertarik
untuk datang ke toko yang banyak barang dagangannya sehingga konsumen memiliki banyak pilihan

f. Kesesakan
Toko memiliki jumlah pengunjung berbeda tergantung hari dan waktu. Konsumen
yang datang pada hari-hari yang sesak pengunjung mungkin akan mengurangi
waktu berbelanjanya dan menunda pembelian beberapa produk, karena merasa
tidak nyaman berada di toko yang sesak pengunjung.


Bentuk Utama Pengaruh Situasi Lingkungan Sosial Toko
Lingkungan Sosial Toko adalah interaksi konsumen dengan konsumen lainnya,
dan interaksi konsumen dengan pramuniaga atau tenaga penjualan. Para Staf Toko, pramuniaga atau tenaga penjualan yang berada di toko memegang peranan penting dalam mempengaruhi konsumen. Keprofesionalan, keramahan, keakraban, penampilan menarik mereka akan memberikan citra positif kepada toko dan menyebabkan konsumen kembali lagi berbelanja di toko tersebut

Bentuk Utama Pengaruh Situasi Pengaruh Waktu
Waktu adalah faktor situasi penting lainnya yang mempengaruhi pembelian di
toko. Waktu mempengaruhi produk yang dibeli konsumen Berapa banyak waktu yang dimiliki konsumen untuk berbelanja akan mempengaruhi cara berbelanja. Konsumen dgn waktu sedikit akan mengunjungi toko dan berbelanja dengan mencari langsung produk yang diiinginkannya Waktu bisa dianggap sebgaai sebuah produk. Banyak produk dikembangkan untuk menghemat waktu konsumen, sehingga penghematan waktu sering dikomunikasikan sebagia atribut penting dari produk tersebut. Contoh: mesin cuci, rice cooker, handphone, restoran fast food.

Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi Situasi Pemakaian
Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga

Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen

• Proses keputusan
 Pengaruh Lingkungan
 Perbedaan Individu
 Proses Psikologis
 Strategi Pemasaran

Sumber Daya Ekonomi - Uang
Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat
dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dipunyai atau mungkin dipunyai pada masa akan datang Untuk menjadi Konsumen diperlukan uang. Kartu Kredit juga memadai Untuk itu, Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen Pun demikian, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen

Sumber Daya Temporal - Waktu
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang

Sumber Daya Temporal - Waktu
Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods)

• Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)

• Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktuleluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food

Sumber Daya Kognitif - Perhatian
Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan pelbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi:
• Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
• Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu

Karena Kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa
yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan
selama pengolahan informasi

Kelas & Status Sosial

PENGARUH LINGKUNGAN
Konsumen menghubungkan merek produk dan jasa dengan kelas sosial tertentu

KELAS SOSIAL

Engel et. al. (1994)
Pengelompokkan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di dalam pasar

U. Sumarwan (2000)
Pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang
berbeda.

Kelas & Status Sosial
Konsumen yang berada pada kelas yang sama akan menunjukkan persamaan dalam nilai-nilai yang dianut, gaya hidup dan perilaku

KELAS SOSIAL
1. Mengelompokkan keluarga atau rumah tangga, bukan konsumen sebagai individu

2. Akan mempengaruhi apa yang dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen atau sebuah keluarga

3. Mempengaruhi jenis produk, jenis jasa dan merek yang dikonsumsi konsumen

4. Mempengaruhi pemilihan toko, tempat pendidikan, dan tempat berlibur dari seorang konsumen

PENGARUH LINGKUNGAN PERBEDAAN KELAS SOSIAL
akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan

Penentu Kelas Sosial menurut Engel et. al. (1994)

1. Pekerjaan = Sangat mempengaruhi gaya hidup dan satu-satunya basis terpenting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan respek

2. Prestasi Pribadi = Individu yang berhasil / bereputasi baik cenderung akan diceritakan
orang. Hal ini akan menempatkan posisinya di mata masyarakat

3. Interaksi = Orang merasa paling senang bila berada bersama orang dgn nilai dan perilaku yang sama. Interaksi biasanya terbatas pada kelas sosial langsung seseorang

Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?



Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.