Minggu, 03 April 2011

Magnet Curhat




Judul : Magnet Curhat
Pengarang : Primadonna Angela
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Desain dan Ilustrasi Sampul : Maryna Design
Tema : metropop, romantisme, curhat, kasih tak terucap
Tebal : 232 hlm
Rilis : Maret 2010


Sinopsis (cover belakang)

Curhat memang mengasyikkan---tapi tidak bagi Chenoa Rosa. Statusnya yang masih single tidak menghalangi mereka yang sudah berumah tangga untuk curhat padanya. Julukan Magnet Curhat pun disandangnya dengan enggan. Toh Chenoa juga punya tempat curhat---sahabat emailnya nan misterius, Excalibur alias X.

Setelah berbulan-bulan, Chenoa akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten pribadi. Seakan hidupnya kurang rumit saja, ia jatuh cinta pada Stefan, cowok yang lebih muda, yang bekerja paruh waktu sebagai satpam dan sopir.

Jati dirinya sebagai magnet curhat teruji ketika ia menyimpan sebuah rahasia. Apa Chenoa akan tetap memegang teguh rahasia yang dipercayakan padanya, meskipun dengan demikian Stefan akan menjauh darinya?



Setelah membaca novel ini saya merasa judul itu tidak menjadi inti pokok dari alur cerita novel tersebut, melainkan hanyalah sebagai bumbu penyedap kisah romantis yang dibangun Donna. Secara garis besar lebih fokus membahas percintaan tokoh utama yang dalam cerita novel ini adalah berperan sebagai magnet curhat oleh lingkungan sekitarnya.

Drama dan konflik yang digambarkan dalam novel ini juga sederhana. Karakter tokoh utamanya, Chenoa Rosa, lebih mirip campuran antara menggemaskan dan menyebalkan. Betapa tidak, hampir di keseluruhan halaman Chenoa kelihatan bingung, bimbang, dan selalu banyak pertimbangan, Terlepas dari ide magnet curhat-nya yang ternyata sekadar tempelan, kisah fiksi romantisnya sendiri hadir tanpa menawarkan orisinalitas.

Maka pendapat pribadi saya adalah novel ini kurang bagus sebagai novel metropop, ending-nya tidak meninggalkan kesan bagi pembacanya. Tidak memberikan hal baru bagi pembaca. Tetapi saya suka pada material cover dan warnanya yang bagus. Karena dapat membuat orang tertarik untuk membaca bahkan membelinya.

PESAN SINGKAT



Malam sudah semakin larut tetapi Dini masih asik bergulat dengan lamunannya. Dia merasa sayang melewatkan malam yang indah ini tanpa membayangkan diri Andi, seorang cowo yang baik dan menggemaskan. Tak lama mata Dini terpejam, ia berharap bisa memimpikan Andi dan malam itu Dini terlelap dengan berjuta rasa bahagia di hatinya.

Pagi telah menjelang, Dini sudah bersiap berangkat ke sekolah padahal jam masih menunjukan pukul 06.12 pagi. “Apa aku ke pagian ya?” Dini berucap dalam hati tetapi kekhawatirannya hilang seketika saat Hpnya bergetar menunjukan adas sms yang masuk. Dini membaca sms itu pelan “Din, udah siap belum? Aku boleh jemput kamu sekarang?”. Dini dengan cepat membalas sms itu dengan wajah yang berseri-seri. “Iya, boleh kok, aku tunggu di depan rumah ya”. Setelah memastikan smsmnya sudah terkirim Dini bergegas keluar kamar tetapi ia memastikan dulu, apakah penampilannya cukup bagus atau tidak. Lalu Dini keluar dari rumah, matanya tertuju pada sosok yang terlihat sempurna yang menunggunya itu. Andi dengan motornya, tersenyum menatap Dini, dan langsung berkata “Hai Din aku gak kepagian kan?” Dini menjawab dengan cepat “Enggak asik kok kalau pagi kayak gini, kan jalanan belum macet”. Andi tersenyum lagi dan memakai helmnya dan berkata tak jelas karena terhalang helm yang menutup seluruh mukanya.

“Yaudah naik aja! Kita berangkat sekarang” dengan pelan Dini naik ke atas motor, lalu Andi mengendarai motornya dengan hati-hati, dia begitu sibuk memperhatikan jalan sehingga tidak menyadari bahwa di belakangnya Dini sedang berusaha sekuat tenaga menyembunyikan rasa senangnya, samara-samar dia tersenyum. Dini merasa senang bisa berangkat sekolah bersama Andi. “Akhirnya, apa yang tunggu dari semalam bisa terjadi” Dini mengatakannya dalam hati.. dan pagi itu.. dilalui Dini dengan perasaan yang bahagia. Sesampainya disekolah Dini menyapa seluruh temannya dengan raut wajah yang cerah. Dini tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Andi, yang di jawab dengan suatu kalimat sederhana yang mampu membuat jantung Dini berhenti berdetak. “Iya sama-sama. Aku seneng bisa berangkat bareng kamu pagi ini”. Dan hari itu di habiskan Dini dengan kegembiraan yang melanda hatiny. Ia terus bersyukur dalam hati.

Sudah 3 Minggu berlalu sejak Andi menjemput Dini untuk berangkat bersama ke sekolah setelah itu hubungan mereka semakin akrab. Tak pernah sehari pun mereka lupa ber smsan walaupun di sekolah mereka jarang mengobrol. Kalu bertemu mereka hanya saling tersenyum dan berbicara seperlunya. Tetapi Dini tak mengeluh dangan keadaan itu, dia mengerti dan memahami apa yang telah terjadi…dan Dini semakin menyukai Andi karena sifatnya yang tenang, pendiam juga baik itu mampu memberikan kedamaian yang nyata dalam hidupnya, meskipun hanya lewat sms,,, sebuah pesan singkat saja.

Dini adalah gadis yang mempunyai hobi menulis puisi. Dia selalu menuangkan apa yang ada di fikirannya lewat bait-bait puisi yang di buatnya. Seperti malam ini, Dini sedang mencurahkan isi perasaannya di suatu kertas file…dia sedang menulis tentang rasa sayangnya kepada Andi, yang telah tertimbun lama tanpa di ketahui siapa-siapa,, tetapi tiba-tiba…”Tik..tik..” terdengar suara sms masuk dengan sigap Dini membacanya, “Din,, kamu lagi apa?” ternyata itu adalah sms dari Andi, Dini lasngsung membalasnya cepat “Aku lagi iseng membuat puisi nih,, kamu sendiri lagi apa ndi?” Ndi adalah panggilan kesayangan Dini untuk Andi, lalu sms Dini mendapat balasan “Puisi apa Din? Pasti bagus deh puisinya.. aku lagi nonton tv aja.” Dan Dini membalas “ puisi tentang perasaan ku Ndi, aku nulis buat seseorang yang aku suka ,,, yang aku sayang juga… orang itu baik banget!! Sempurna banget aku belum pernah ketemu orang sebaik dia..” lalu Dini menekan tombol send, ia berharap Andi bisa mengerti bahwa orang yang dia maksud dalam sms itu adalah Andi sendiri , bukan siapa-siapa karena hanya Andi yang Dini sayang. Hp Dini berbunyi lagi, menandakan sms yang masuk “Wah,,, siapa tuh? Orang yang sempurna itu kasih tauin dong?” Dini membalas pesan singkat itu… “Ada deh,, tapi masa kamu gak tau? Oia, aku boleh ngirim puisinya ke kamu gak? Aku pengen kamu baca.” Dan Andi membalasnya “Boleh banget, aku selalu suka baca sms kamu.” Setelah itu Dini sibuk memindahkan tulisan tangannya ke Hp. Ia mengetik dangan pelan, Dini ingin mendalami setiap bait puisi yang penuh makna itu. Puisi yang Dini kirim itu, bercerita tentang perasaan tulusnya.. lalu Dini mengirimkan ke nomor Hp Andi, ia merasa cemas, akankah Andi mengerti maksudnya… Apakah Andi akan menyadari bahwa dirinyalah orang yang sempurna itu.

Di malam selanjutnya,,,
Andi dan Dini sedang mengobrol lewat sms . mereka tak pernah bosan melakukannya, malah,, malam akan begitu terasa sepi bila mereka saling tidak mengabari. Dini memulai percakapan itu terlebih dahulu… “Ndi aku mau mengirim sms ini ke kamu boleh gak?”
“Bolehlah aku tunggu ya!” Lalu Dini mengirimkan puisinya yang indih itu,, yang masih berceerita tentang rasa sayangnya kepada Andi, orang yang begitu sempurna di hatinya.
Sekian waktu bergulir,,, Dini masih menunggu balasan sms dari Andi. Dini bergumam,, “kok lama ya balesnya tumben deh…” dan tiba-tiba Hp Dini berbunyi, dengan cepat Dini membuka sms itu ,, ternyata sebuah bait puisi dari Andi ..Suatu ulasan senyum bahagia tersirat di wajah Dini.. puisi itu seolah-olah menceritakan Andi telah mengerti maksud Dini.. dan Andi juga merasakan hal yang sama tetapi Dini tidak mau senang dulu. Ia menanyakan untuk siapa puisi itu dan Andi membalasnya dengan sedikit kata tetapi membuat hati Dini seperti melambung ke udara “Kamu,, puisi kamu buat kamu Din!” Dini mengira ngira dalam hatinya “Apa iya,, Andi udah tau kalau aku suka dia, apa mungkin Andi udah ngerti ?” Dini membalas sms Andi “Maksud kamu? Aku? Yang bener? Masa puisi yang bagus dan dalam itu buat aku.” Andi menjawab “Iya buat kamu,,, kalau puisi kamu buat siapa?” Dini langsung menjawab smsnya ,, yang bertuliskan “Buat yang baca … buat orang yang sempurna!” Andi membalas dengan suatu pertanyaan yang membuat Dini bingung haruskah ia jujur?
“Jadi orang yang sempurna itu aku?” Dini membalas pertanyaan Andi itu dengan sebuah jawaban yang berkelit.
“Akun takut jawabnya.. karena aku takut hubungan baik antara aku dengan orang yang sempurna itu jadi enggak baik lagi.” Lalu Andi menjawab… “Kenapa harus takut,, kamu jujur sama aku, orang yang sempurna itu siapa?” Dini merasa tergetar hatinya, ia masih ragu untuk berterus terang tapi akhirnya ia memberanikan diri membalas smsm itu dengan jujur. “Aku takut jawabnya Ndi, tapi aku yakin kamu sekarang ngerti.. orang yang sempurna itu siapa… Itu kamu!”
Lalu Andi membalas “Kamu gak usah takut karena aku juga suka sam kamu…” Saat Dini membaca sms balasan dari Andi itu… dia menangis lirih.. karena Dini merasa bahagia sekaligus takut akan kenyataan itu dalam hati… Ia merasa tak pantas menyayangi Andi karena menurutnya Andi yang sempurna itu terlalu indah untuk dirinya.. yang sering melakukan banyak kebodohan dalam hidupnya.
Sekarang Dini hanya bisa berharap semoga hari berikutnya dapat berjalan baik… dan hasil dari kejujuran mereka malam ini masih menjadi rahasia suatu kehidupan, entah apa yang akan terjadi pada esok hari.